KPK di Malut

Sherly Laos Tidak Bisa Janjikan Hal Ini saat Rapat Bareng KPK, Gubernur Malut: Tidak akan Tutup Mata

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JANJI SHERLY LAOS - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos, diwawancarai usai Rakor dengan KPK RI, Senin (16/6/2025) di Sofifi. Sherly Laos menyadari data dari KPK, yakni soal Maluku Utara menjadi salah satu provinsi yang paling rawan korupsi.

TRIBUNTERNATE.COM - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, tidak bisa menjanjikan suatu hal saat rapat bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sherly Laos turut hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pemberantasan Korupsi  pada Senin, 16 Juni 2025.

Dalam unggahan terbarunya, Sherly Laos menyadari data dari KPK, yakni soal Maluku Utara menjadi salah satu provinsi yang paling rawan korupsi.

Baca juga: Sherly Laos Ingatkan ASN Baru: Jabatan Bisa Habis, tapi Dampak Baik Tinggal Selamanya

Baca juga: Ratusan ASN di Maluku Utara Aminkan Harapan Sherly Laos: Ini Bukan Akhir tapi Awal Pengabdian

Meski demikian, Sherly Laos mengajak para pejabat untuk bersama-sama memperbaiki sistem yang ada.

Sherly Laos tidak bisa berjanji menjadi pemimpin yang sempurna.

Namun, istri dari mendiang Benny Laos itu menegaskan dirinya tidak akan tutup mata.

"Ketika saya menerima amanah sebagai Gubernur Maluku Utara, saya tahu perjalanan ini tidak mudah.
Saya mewarisi provinsi yang—menurut data KPK—pernah masuk daftar salah satu yang paling rawan korupsi.

Tapi saya percaya: perubahan hanya mungkin kalau kita mau dibimbing dan dibenahi.
Karena itu, saya menyambut kehadiran KPK bukan sebagai ancaman, tapi sebagai kompas.
Bukan sekadar pengawasan, tapi pendampingan menuju perbaikan.

Saya tidak janji akan sempurna. Tapi saya janji: tidak akan tutup mata.
Dan hari ini, kita bergerak bersama." tulisnya di Instagram @s_tjo.

Pesan Menyentuh Sherly Laos

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, resmi melantik 307 CPNS di Aula Nuku, Senin 16 Juni 2025. 

Dalam pelantikan tersebut, Sherly Laos menyampaikan pesan menyentuh tentang pentingnya pengabdian ASN kepada rakyat.

Ia menegaskan bahwa menjadi ASN bukan hanya soal status, tetapi soal bekerja dari hati dan memberi dampak nyata hingga ke pelosok desa.

Sherly Laos memberi pesan menyentuh bahwa para ASN harus mengabdi untuk rakyat dengan tulus tanpa harapan untuk dipuji.

"ASN itu bukan soal gaji tetap, tanda tangan SK, atau seragam.
Tapi soal niat ngabdi, kerja dari hati, dan siap bantu rakyat—meski nggak selalu dipuji.

Halaman
1234

Berita Terkini