TRIBUNTERNATE.COM, MALUKU UTARA - Berikut alasan Gubernur Maluku Utara Sherly Laos jalin kerja sama dengan Pemprov Bali untuk mendorong reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang lebih efektif.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (4/8/2025).
Sherly Laos melalui akun instagram pribadinya @s_tjo, Senin (4/8/2025), menuliskan 3 fokus utama dari kerja sama tersebut, yakni:
Baca juga: Saat Sherly Tjoanda Uji Nyali Lintasi Jembatan Gantung di Kintamani Bali: Ngeri-Ngeri Sedap
1. Pencegahan korupsi (dengan memperkuat sistem pengawasan dan tata kelola)
2. Pemerintahan digital (SPBE)
3. Pengembangan pariwisata & ekonomi kreatif
Alasan Sherly Laos Memilih Bali
Selain menuliskan 3 fokus utama dari jalinan kerja sama tersebut, Sherly Laos juga mengutarakan alasan dirinya memilih Pemprov Bali.
Kata Sherly Laos, transformasi digital di Pemerintahan Bali terbukti berhasil.
Pada tahun 2024, nilai Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK Bali adalah yang tertinggi se-Indonesia.
Hal ini turut membuat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Bali menjadi rujukan banyak daerah lainnya di Indonesia.
"Bali telah membuktikan diri sebagai pionir dalam tata kelola pemerintahan. Pada 2024, nilai Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK mereka tertinggi secara nasional. SPBE-nya juga jadi rujukan banyak daerah, "ujar Sherly Laos.
Sherly Laos berharap, kerja sama ini bukan sebatas seremonial saja, melainkan jadi langkah nyata untuk perbaikan layanan masyarakat Maluku Utara.
Selain itu, Sherly Laos juga berterimakasih ke Gubernur Bali I Wayan Koster serta jajaran, karena telah menyambut hangat dan semangat berkolaborasi dengan Pemprov Maluku Utara.
Melalui kerja sama ini Sherly Laos percaya akan mendorong perubahan nyata dalam hal birokrasi dan pelayanan publik dan di Maluku Utara.
Menurut kamu, apa yang bikin transformasi digital di pemerintahan bisa berhasil?
Tulis pendapatmu ya