Pemprov Malut
Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Prioritaskan Jembatan Songa–Wayatim demi Keselamatan Pelajar
Di Bacan Timur Tengah, Maluku Utara, perjalanan menuju sekolah bukan sekadar rutinitas harian
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI — Di Bacan Timur Tengah, Maluku Utara, perjalanan menuju sekolah bukan sekadar rutinitas harian.
Setiap pagi, puluhan pelajar harus menyeberangi derasnya Sungai Tomara, mempertaruhkan keselamatan demi sebuah hak mendasar, pendidikan.
Pemandangan memilukan ini akhirnya menarik perhatian serius Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos.
Baca juga: Emas Galeri 24 dan Antam Naik, UBS? Ini Harga serta Buyback di Pegadaian Rabu 27 Agustus 2025
Ia menegaskan bahwa negara tidak boleh tinggal diam ketika anak-anak harus berjudi dengan nyawa hanya untuk menuntut ilmu.
“Semangat mereka luar biasa, tetapi keselamatan tidak boleh menjadi harga yang harus dibayar demi sekolah. Pendidikan harus bisa diakses dengan aman,” ujar Sherly dalam pernyataannya di Ternate, Selasa (26/8/2025).
Sebagai bentuk keberpihakan terhadap hak anak atas pendidikan yang layak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara memastikan bahwa pembangunan Jembatan Songa–Wayatim akan menjadi prioritas dalam APBD 2026.
Proyek ini dipandang bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan simbol komitmen negara dalam menjembatani masa depan generasi muda.
“Mulai 2026, jembatan itu akan dibangun. Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bukti nyata komitmen pemerintah agar tak ada lagi anak yang harus memilih antara keselamatan atau pendidikan,” tegas Sherly.
Sambil menunggu pembangunan permanen, Sherly Laos juga menginstruksikan langkah-langkah darurat, seperti penyediaan transportasi yang aman bagi siswa, perbaikan akses jalan menuju sekolah, serta penambahan fasilitas pendukung. Upaya ini bertujuan memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan tanpa rasa takut.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Gunung Dempo Agustus - September 2025, Lengkap Rute Surabaya - Jayapura
Bagi Sherly Laos, infrastruktur dasar seperti jembatan tidak hanya soal konektivitas antarwilayah, tetapi merupakan fondasi keadilan sosial.
“Perjuangan siswa-siswa di Bacan Timur Tengah mencerminkan tekad luar biasa generasi muda kita. Tugas pemerintah adalah memastikan jalan mereka menuju ilmu tidak lagi terhalang oleh rintangan alam,” pungkasnya.
Melalui pembangunan ini, Pemerintah Provinsi Maluku Utara ingin menegaskan arah kebijakannya, pembangunan harus dimulai dari kebutuhan paling mendasar, terutama infrastruktur yang menjamin hak anak untuk belajar dengan aman dan bermartabat. (*)
HKN 17 September, ASN Pemprov Maluku Utara Diminta Junjung Integritas dan Nasionalisme |
![]() |
---|
Harhubnas 2025, Wagub Malut Sarbin Sehe Tekankan Perbaikan Infrastruktur Transportasi |
![]() |
---|
DPMD Malut Soroti Lemahnya Pengelolaan BUMDes, Miftah Baay: Pemahaman Pengurus Harus Ditingkatkan |
![]() |
---|
Gandeng Pusdatin dan Bank Maluku-Malut, Pemprov Launching SP2D Online SIPD |
![]() |
---|
Keterbatasan SDM Jadi Kendala Utama Program Profil Desa di Maluku Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.