Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pulau Taliabu

GPM Taliabu Demo Kantor Bupati hingga DPRD, Soroti Pinjaman Daerah dan Infrastruktur

Puluhan warga yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Pemuda Marhaenisme (GPM) Pulau Taliabu, Maluku Utara, menggelar aksi unjuk rasa

Penulis: Laode Havidl | Editor: Sitti Muthmainnah
TribunTernate.com/La Ode Havidl
AKSI - Warga Demo dan Bakar Ban Bekas di Halaman Kantor Bupati Pulau Taliabu. Pembangunan infrastruktur dan Pinjaman Daerah Rp115 miliar jadi issu hangat dalam unjuk rasa tersebut, Senin (1/9/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU – Puluhan warga yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Pemuda Marhaenisme (GPM) Pulau Taliabu, Maluku Utara, menggelar aksi unjuk rasa di tiga kantor pemerintahan, Senin (1/9/2025).

Aksi dimulai sekitar pukul 09.30 WIT di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pulau Taliabu. Massa kemudian melanjutkan demonstrasi ke Kantor Bupati Pulau Taliabu sekitar pukul 10.30 WIT.

Pantauan Tribunternate.com, peserta aksi menggunakan satu unit mobil pick-up lengkap dengan sound system sebagai alat orasi. Sejumlah pendemo lainnya terlihat mengendarai sepeda motor.

Baca juga: Polsek Oba Utara Tidore Tangkap Pengedar Cap Tikus Tujuan Halmahera Tengah

Setelah menyuarakan aspirasi di dua lokasi tersebut, massa sempat diundang untuk berdialog langsung dengan Wakil Bupati Pulau Taliabu, La Ode Yasir.

Usai pertemuan tersebut, massa bergerak menuju Kantor DPRD Pulau Taliabu. Setibanya di pintu pagar kantor dewan, mereka langsung disambut oleh sejumlah wakil rakyat, termasuk unsur pimpinan seperti Amrin Yusril Angkasa dan Sukardinan Budaya, serta beberapa anggota dewan lainnya.

Baca juga: Tidak Ditemani Alex Pastoor, Denny Landzaat Saksikan Malut United vs PSIM Yogyakarta di Super League

Para pendemo kemudian dipersilakan masuk dan menyampaikan aspirasi secara tatap muka bersama anggota DPRD, yang saat itu turut didampingi Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Adnan Wahyu Kashogi.

Dalam aksi ini, GPM menyoroti dua isu utama yakni pembangunan infrastruktur yang dinilai bermasalah, serta pinjaman daerah senilai Rp115 miliar, yang dianggap tidak transparan dan perlu diawasi pelaksanaannya.

Meski mendatangi tiga lokasi berbeda, jalannya aksi berlangsung tertib dan kondusif. Tidak ada laporan kericuhan atau tindakan anarkis selama demonstrasi berlangsung. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved