Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Lipsus Difteri

Status KLB untuk Difteri, Dinkes Maluku Utara Minta Partisipasi Masyarakat Tingkatkan Imunisasi

Pemkot Ternate sudah bergerak cepat dengan melakukan ORI atau imunisasi massal sebagai langkah penanggulangan penyakit menular Difteri

|
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Istimewa
KESEHATAN: Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Maluku Utara Irwan Mustafa. Ia mengatakan pemerintah sudah bergerak cepat dengan melakukan ORI atau imunisasi massal sebagai langkah penanggulangan penyakit menular Difteri 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Maluku Utara Irwan Mustafa menegaskan bahwa Pemkot Ternate resmi menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri sejak awal Agustus 2025. 

Keputusan ini dituangkan melalui SK Wali Kota menyusul munculnya kasus di wilayah Kecamatan Kota Ternate Selatan, khususnya di daerah kerja Puskesmas Kalumata dan Puskesmas Gambesi.

Menurut Irwan, pemerintah sudah bergerak cepat dengan melakukan outbreak response immunization (ORI) atau imunisasi massal sebagai langkah penanggulangan.

Namun kendala terbesar yang dihadapi adalah minimnya partisipasi masyarakat, terutama orang tua yang enggan mengizinkan anak-anak mereka mulai dari balita hingga usia sekolah untuk diimunisasi.

Baca juga: 12 Ramalan Shio Besok Kamis 2 Oktober 2025 Lengkap soal Cinta, Karier, Nomor Hoki

"Sejak kasus pertama muncul, seharusnya respon cepat dilakukan agar kekebalan kelompok bisa terbentuk."

KESEHATAN: Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Maluku Utara, Irwan Mustafa.
KESEHATAN: Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Maluku Utara, Irwan Mustafa. (Istimewa)

"Kalau terlambat, risiko penularan semakin besar, "ujar Irwan saat diwawancarai Tribunternate.com, Rabu (1/10/2025) 

Hingga saat ini, jumlah anak yang berhasil diimunisasi baru sekitar 100 orang dari total target 500 anak di wilayah terdampak.

Kondisi ini membuat pihaknya khawatir, apalagi kasus awal diketahui muncul dari siswa SD Hidayatullah di Kalumata Tengah, namun ketika petugas puskesmas datang, banyak anak yang justru absen sekolah.

"Bahkan pihak sekolah terkesan kurang responsif meski kami sudah melakukan advokasi. Padahal imunisasi ini penting untuk memutus rantai penularan, "tambahnya.

Irwan juga mengingatkan, jika partisipasi masyarakat tidak segera meningkat, ada risiko penularan meluas ke wilayah Ternate Tengah bahkan Ternate Utara.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar lebih sadar dan segera membawa anak-anaknya untuk diimunisasi.

Berdasarkan SK Wali Kota Ternate, masa respon KLB ditetapkan selama 3-4 bulan namun idealnya penanganan maksimal dilakukan tidak lebih dari 2 bulan agar penyebaran difteri bisa dikendalikan.

"Pemerintah sudah berupaya, tinggal bagaimana masyarakat mau ikut serta. Kami berharap bantuan media juga untuk gencar melakukan sosialisasi agar orang tua tidak ragu lagi mengimunisasi anak-anak mereka, "tandas Irwan.

Difteri adalah

Difteri adalah penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka. Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan. 

Sumber: Tribun Ternate
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved