Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Lipsus Difteri

Kasus Difteri Merebak di Ternate, Ridwan Yamko Ingatkan Pentingnya Imunisasi Lengkap

"Lemahnya kekebalan tubuh akibat tak diimunisasi menjadi faktor utama kembalinya penyakit ini, "kata Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate, Ridwan Yamko

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Dok Tribun Gorontalo
PENYAKIT: Ilustrasi penyakit Difteri. Menurut Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate, Ridwan Yamko, kasus ini seharusnya sudah tidak terjadi jika cakupan imunisasi berjalan optimal 

TRIBUNTERNATE, SOFIFI - Wabah penyakit Difteri kembali merebak di Kota Ternate, Maluku Utara.

Menurut Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate, Ridwan Yamko, kasus ini seharusnya sudah tidak terjadi jika cakupan imunisasi berjalan optimal.

"Kalau merujuk ke masa lalu, kasus Difteri harusnya sudah nol, "katanya saat diwawancarai Tribunternate.com, Senin (15/9/2025).

"Namun sejak pandemi Covid-19 hingga pascapandemi, capaian imunisasi tidak pernah mencapai target."

Baca juga: KLB Difteri, Dinkes Ternate Gencar Lakukan Pencegahan di Sekolah dan Puskesmas

"Setelah ditelusuri oleh tenaga surveilans puskesmas, pasien yang terkena ternyata tidak memiliki status imunisasi lengkap, khususnya imunisasi Difteri, 'sambungnya.

PENYAKIT: Ilustrasi penyakit Difteri.
PENYAKIT: Ilustrasi penyakit Difteri. (Dok Tribun Gorontalo)

Dikatakan, lemahnya kekebalan tubuh akibat tidak diimunisasi menjadi faktor utama kembalinya penyakit tersebut.

Ia menambahkan, Ternate sebagai pintu masuk Maluku Utara berisiko tinggi terpapar penyakit menular.

Ridwan menyarankan agar pemerintah daerah segera melakukan langkah antisipasi melalui imunisasi massal, khususnya bagi bayi dan anak-anak dengan status imunisasi tidak lengkap.

Bahkan, ia menilai pemeriksaan status imunisasi bisa dijadikan syarat masuk sekolah untuk menekan risiko penularan di lingkungan pendidikan.

"Risiko penularan di sekolah cukup tinggi. Karena itu, status imunisasi harus menjadi perhatian serius, "tegasnya.

Ridwan juga menyoroti peran lintas sektor, yang mana Dinas Kesehatan harus berkolaborasi dengan camat, kelurahan, puskesmas hingga dinas pendidikan.

Ia menilai, koordinasi yang belum maksimal menjadi salah satu penyebab kasus Difteri kembali muncul.

Selain itu, ia menekankan pentingnya sosialisasi yang jelas dan transparan kepada masyarakat.

"Masyarakat butuh informasi yang benar. Jangan sampai mereka menerima informasi keliru."

"Pemerintah daerah harus memanfaatkan sistem digitalisasi agar data imunisasi bisa diakses dengan mudah, "kata Ridwan Yamko.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved