PAD Halmahera Selatan Sudah Rp 220 Miliar Lebih, Sektor Pajak Penyumbang Terbesar

Ringkasan Berita:1. BPKAD Halmahera Selatan mencatat realisasi PAD Januari-Oktober 2025, telah mencapai Rp 220,7 miliar
2. Capaian tersebut berada pada posisi 89,16 persen dari total target PAD tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 247 miliar
3. Dari sejumlah sumber, sektor pajak merupakan penyumbang terbesar dalam peningkatan PAD setiap tahunnya

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Halmahera Selatan, Maluku Utara mencatat realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Januari-Oktober 2025 telah mencapai Rp 220,7 miliar.

Capaian tersebut berada pada posisi 89,16 persen dari total target PAD tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 247 miliar.

"Capaian PAD ini adalah akumulasi dari Januari hingga Oktober tahun ini, "kata Sekretaris BPKAD Halmahera Selatan Farid Husen dalam keterangannya, Senin (24/11/2025).

Sementara Kabid Pendapatan BPKAD Halmahera Selatan Sarjan Jafar menjelaskan bahwa sumber PAD berasal dari pajak, retribusi kegiatan usaha dan pemanfaatan fasilitas yang dibangun pemerintah daerah.

Baca juga: Mengabdi Puluhan Tahun, 3 Guru di Halmahera Selatan Diberi Hadiah Umrah Gratis

Dari sejumlah sumber tersebut, sektor pajak merupakan penyumbang terbesar dalam peningkatan PAD setiap tahunnya.

Hal ini, lanjut Sarjan, menunjukkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak semakin meningkat.

"Ini merupakan indikator positif bagi kami. Karena dari beberapa jenis pendapatan daerah, pajak yang paling besar, "jelasnya.

Sarjan juga menyatakan keyakinannya bahwa PAD Halmahera Selatan tahun ini bisa melampaui target Rp 247 miliar.

"Realisasi sebesar Rp 220,7 miliar ini hanya mencakup periode hingga 31 Oktober."

Baca juga: BKN Terbitkan 970 NIP PPPK Paruh Waktu Pemkab Halmahera Selatan, 3 Masih Antri

"Sehjngga kami percaya bahwa dengan pencapaian bulan November dan Desember yang belum direkap, PAD dapat tembus Rp 250 miliar, "ungkapnya.

Sarjan menambahkan, pada ABPD Halmahera Selatan 2026, PAD dirancang naik dari tahun sebelumnya dari Rp 247 miliar ke Rp 264 miliar.

"Kami berharap semua OPD penyumbang PAD dapat terus berinovasi dan melakukan terobosan agar dapat menggenjot PAD di tahun depan, "imbuhnya. (*)