Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Pria China Ini Mendayung Seberangi Sungai Yangtze, Kabur Selamatkan Diri dari Virus Corona?

Seorang pria dari tempat asal virus corona merebak dilaporkan berusaha kabur dengan mendayung menyeberangi Sungai Yangtze.

Editor: Sansul Sardi
Tangkap layar South China Morning Post / AlJazeera
Peneliti Sebut Pasien Pertama Virus Corona Justru Tidak Pernah Datangi Pasar Huanan Wuhan 

Saat diketahui bahwa pria tersebut berasal dari area yang terinfeksi virus corona, mereka langsung mengusirnya.

Anak buah kapal yang terus-menerus batuk itu kemudian dikarantina, di mana diketahui dia hanya mengalami demam.

Negeri "Panda" terus bersiaga setelah selain menewaskan 305 orang, virus itu juga menginfeksi lebih dari 14.500.

Apalagi, satu dari 305 korban meninggal diketahui tercatat di luar China. Yakni di Manila, Filipina, di mana pasiennya adalah pria 44 tahun asal Wuhan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) langsung mengumumkan status darurat setelah menggelar pertemuan di Jenewa, Swiss, pada Kamis (30/1/2020). (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Warga China Bisa Dipenjara Jika Mengkritik Penanganan Virus Corona 

Diberitakan sebelumnya, pihak otoritas China akan menindak tegas oknum yang memberi komentar negatif di media sosial dan menyebarkan informasi palsu mengenai penanganan virus corona di negara tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, jika terbukti melanggar, pelaku tersebut akan dikenakan hukuman tujuh tahun penjara.

Dihimpun KompasTekno dari Vice, Minggu (2/1/2020), Otoritas China beberapa waktu lalu telah meminta salah satu media massa untuk menghapus artikel yang berisi dampak negatif wabah virus corona terhadap ekonomi di China.

Artikel yang diterbitkan oleh Sanlian Life Week, menulis berita mengenai kemungkinan yang akan terjadi pada ekonomi China, jika Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan virus corona di Wuhan sebagai darurat kesehatan global.

Kabar itu pun bocor dan diketahui oleh tim dari situs web berita China yang berbasis di California, yaitu China Digital Times.

Diskon sampai Rp 25 Juta! Ada Jenis Mobil Xpander, Mobilio, dan Ertiga

Fakta-fakta Populer Bowo Alpenliebe: Mulai dari Mukanya Diblokir dan Tak Bisa Main Tik Tok Lagi

Mereka menganggap bahwa hal itu hanyalah upaya Beijing untuk menyensor kritik terhadap wabah penyebaran virus corona tersebut. Diketahui Beijing sangat optimis untuk menghindari terulangnya kejadian krisis SARS pada 2003.

Pasalnya pada saat itu, negara mendapat banyak kritikan lantaran dinilai lamban dalam menangani wabah dari virus tersebut.

Pada Rabu (29/1/2020), Organisasi Kesehatan Dunia mengapresiasi pemerintah China karena dianggap sukses menindak belasan pengguna media sosial yang menyebarkan informasi palsu (hoaks) terkait virus corona.

Dilaporkan bahwa salah satu dari yang ditangkap adalah seorang dokter yang menyebarkan informasi palsu melalui platform WeChat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved