Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Terendah Sepanjang Sejarah, Harga Minyak Mentah Anjlok di Bawah 0 Dollar AS Karena Corona

Harga minyak acuan AS West Texas Intermediate (WTI) anjlok ke level negatif atau berada di bawah 0 dollar AS.

Editor: Sansul Sardi
KONTAN
Ilustrasi kilang minyak 

Bahkan, harga minyak yang diperdagangkan di kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) saat ini sudah minus alias di bawah nol.

Dilansir dari CNN, Selasa (21/4/2020), harga minyak di Amerika Serikat (AS) anjlok di titik terendahnya menjadi -37,63 dollar AS per barel.

Itu level terendah sejak NYMEX membuka perdagangan berjangka minyak pada tahun 1983.

Merosotnya harga minyak ini terjadi karena lesunya permintaan di AS maupun global.

Harga kontrak pada pengiriman Mei sebenarnya akan segera berakhir, saat ini para pembeli fokus pada pembelian untuk kontrak pada bulan Juni 2020.

Dengan harga minyak yang minus pada kontrak, berarti pedagang atau pemilik minyak harus membayar pada setiap minyak yang terjual kepada pembelinya.

Bantah Semua Aksi Kriminalitas karena Ulah Napi Asimilasi Corona, Yasonna Laoly: Tidak Demikian

Hewan Anjing di Inggris Dilatih untuk Indentifikasi Pasien Positif Corona

Pada kontrak berjangka Juli, harga minyak berada di level 22 dollar AS per barel.

Sementara minyak mentah Brent juga menurun drastis, meski tak separah pada penurunan di WTI.

Minyak mentah Brent masih bisa dijual di harga 25,57 dollar AS per barel atau turun 9 persen.

"Tidak ada seorang pun di AS yang menginginkan minyak dalam jangka pendek," jelas Jeffeey Halley dari Oanda, perusahaan broker minyak dan forex dari San Fransisco.

Sebelumnya, Arab Saudi, Rusia, dan produsen minyak dunia lain sudah sepakat untuk memangkas volume produksi hingga 9,7 juta barel per hari sebagai upaya untuk menahan tren merosotnya harga.

Pandemi virus corona atau Covid-19 jadi penyebab dominan anjloknya permintaan minyak mentah dunia.

Perlambatan ekonomi dan pembatasan aktivitas secara global membuat konsumsi minyak turun drastis.

Bahkan, negara seperti Jepang harus memangkas impor minyaknya dalam jumlah sangat besar.

Kesepakatan untuk memangkas produksi oleh OPEC sepekan lalu ternyata sudah terlambat untuk menghadapi turunnya sepertiga permintaan global.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved