Suami Istri di Korea Utara Tewas Dieksekusi Regu Tembak, Diduga Hendak Antar Ponakan Kabur ke Korsel
Pasangan suami istri (pasutri) dilaporkan dieksekusi regu tembak, setelah mereka hendak kabur dari Korea Utara.
Khususnya yang berbagi perbatasan dengan China dan memiliki puluhan ribu kasus terkonfirmasi.
Bir Mandal dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengungkapkan, "Pihak berwenang Korea Utara mengatakan kepada FAO bahwa tidak ada kasus virus corona baru tapi kami curiga terhadap klaim tersebut."
Pasalnya, beberapa outlet media di Pyongyang telah mengakui adanya beberapa warga yang dikarantina.
JoongAng Ilbo, sebuah outlet berita di wilayah tersebut membantah klaim bahwa tidak ada kasus yang terkonfirmasi.
Sebuah sumber mengatakan kepada surat kabar lokal tersebut bahwa ada warga Pyongyang yang baru kembali dari China dan mengidap virus corona.
Meski begitu, pemerintah otoriter Korea Utara telah melakukan serangkaian langkah pencegahan.
Dia telah menutup perbatasannya dengan China dan melarang masuknya semua turis asing.
Selain itu, pemerintah negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut juga memblokir lalu lintas internasional.
Mereka juga melaporkan telah melakukan tes untuk semua orang yang memasuki ibukota Pyongyang melalui jalan darat dan siapa saja yang hendak bepergian ke luar negeri. (Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Kabur dari Korea Utara, Pasangan Suami Istri Dieksekusi Regu Tembak" dan "Diduga Terinfeksi Virus Corona, Pejabat Korea Utara Ditembak Mati Saat Masuk Pemandian Umum"