Ramadhan 2021
Bagaimana Hukumnya Membayar Utang Puasa Ramadhan Setelah Nisfu Syaban, Haram atau Halal?
Membayar utang puasa Ramadhan hukumnya wajib, namun bagaimana jika membayarnya setelah memasuki Nisfu Syakban, apakah haram atau halal?
TRIBUNTERNATE.COM - Bagaimana hukumnya membayar utang puasa Ramadhan setelah Nisfu Syaban?
Bulan Syaban merupakan satu bulan dalam kalender Islam yang berada di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan.
Datangnya bulan Syakban juga menjadi pertanda bahwa tak lebih dari sebulan, bulan Ramadhan akan tiba.
Sementara, Nisfu Syakban merupakan pertengahan bulan Syakban yang juga dikenal sebagai Laylatul Bara'ah atau Laylatun Nisfe min Sha'ban.
Jika Nisfu Syakban telah datang, bulan Ramadhan pun semakin dekat.
Lantas, bagaimana dengan mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadhan?
Apakah jika masih memiliki utang puasa Ramadhan, orang masih boleh membayar utang puasa Ramadhan setelah Nisfu Syakban?
Baca juga: Doa dan Sederet Persiapan Jelang Bulan Ramadan 2020, Perbanyak Puasa di Bulan Syaban
Baca juga: Resep Menu Sahur Ramadhan 2021: Telur Goreng Bersaus dan Semur Telur Isi, Mudah Dibuat di Rumah
Membayar utang puasa Ramadhan atau qadha sendiri hukumnya adalah wajib.
Menyegerakan untuk meng-qadha puasa Ramadhan setelah bulan Ramadhan sangat dianjurkan.
Namun, jika Anda masih belum menyelesaikan utang puasa Ramadhan hingga Nisfu Syakban tiba, apakah masih boleh meng-qadha puasa?

Baca juga: Apakah Orang yang Sudah Meninggal Dunia Wajib Membayar Utang Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Kita Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadhan? Ini Jawaban Ahli
Terkait dengan hal ini, Ustaz Abdul Somad atau yang biasa dikenal dengan sebutan UAS memberikan penjelasannya.
Penjelasan ini terangkum dalam video di kanal YouTube Dakwah Islam.
Ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama soal membayar utang puasa Ramadhan setelah Nisfu Syakban.
Ada ulama yang mengharamkannya, namun ada pula ulama yang membolehkannya.
"Puasa setelah Nisfu Syakban, hadisnya jelas dari Abu Hurairah RA disebutkan dalam riwayat Abu Daud."