Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

WHO Desak Negara-negara di Dunia Tetap Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara di dunia untuk tetap memberikan suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

flickr
ILUSTRASI Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. 

TRIBUNTERNATE.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara di dunia untuk tetap memberikan suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Hal ini diungkapkan pihak WHO pada Jumat (19/3/2021), dikutip dari Channel News Asia.

WHO juga memberikan dukungannya kepada regulator Eropa dan Inggris atas vaksin AstraZeneca setelah adanya kekhawatiran tentang kasus penggumpalan darah.

"Kami mendesak negara-negara untuk terus menggunakan vaksin penting Covid-19 ini," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, Swiss.

Tedros menyampaikan hal itu, setelah panel keamanan vaksin WHO mengatakan data yang tersedia mengenai vaksin AstraZeneca tidak menunjukkan peningkatan dalam kondisi penggumpalan darah secara keseluruhan.

Pada pekan ini, regulator Eropa dan Inggris juga mengatakan bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya.

Kedua regulator itu mendorong berbagai negara untuk mencabut penangguhan vaksin yang diproduksi di Inggris bekerjasama dengan Universitas Oxford tersebut.

Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak dalam 7 Pekan Terakhir, WHO: Mengecewakan, tapi Tidak Mengejutkan

Baca juga: WHO Sebut Wabah Covid-19 Bisa Berubah Jadi Endemik, IDI: Masih Hipotesis, Masih Dugaan

Baca juga: Studi di Denmark: Kasus Reinfeksi Covid-19 Jarang Ditemukan, tetapi Lebih Rentan Terjadi pada Lansia

ILUSTRASI Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca.
ILUSTRASI Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. (flickr)

"Vaksin AstraZeneca sangat penting karena menyumbang lebih dari 90 persen vaksin yang didistribusikan melalui COVAX," tambah Tedros, mengacu pada skema pendistribusian vaksin global yang dipimpin WHO.

"Tidak diragukan lagi. Covid-19 adalah penyakit yang mematikan, dan vaksin Oxford-AstraZeneca dapat mencegahnya. Penting juga untuk diingat bahwa Covid-19 sendiri dapat menyebabkan penggumpalan darah dan trombosit yang rendah," lanjutnya.

Komite penasihat global WHO untuk keamanan vaksin mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca memiliki "profil risiko-manfaat yang positif" dan "potensi luar biasa" untuk mencegah infeksi dan mengurangi kematian akibat Covid-19.

Panel WHO yang terdiri atas 12 ahli independen dan bertemu secara virtual pada Selasa dan Kamis (16, 18/3/2021), telah meninjau data keamanan dari Eropa, Inggris, India, dan database global WHO.

"Meskipun kejadian tromboemboli yang sangat langka dan unik dalam kombinasi dengan trombositopenia, seperti trombosis sinus vena serebral (CVST), juga telah dilaporkan setelah vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca Covid-19 di Eropa. Namun, belum diketahui secara pasti apakah kejadian tersebut disebabkan oleh vaksinasi," kata panel tersebut.

Ditangguhkan Belasan Negara

Sejumlah negara menangguhkan izin penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca. 

Termasuk Pemerintah Indonesia yang turut menangguhkan vaksin AstraZeneca, setelah diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Senin (15/3/2021).

Belum lama ini muncul kasus pembekuan darah pasien usai disuntik vaksin AstraZeneca, dan dua di antaranya berujung kematian.

Ada 30 kasus tromboemboli dari 5 juta orang yang disuntik vaksin corona di Eropa sejauh ini, kata Badan Obat-obatan Eropa (EMA) yang berbasis di Amsterdam, Belanda.

Di Austria seorang perawat berusia 49 tahun meninggal karena pembekuan darah yang parah beberapa hari setelah disuntik vaksin virus corona AstraZeneca.

Kemudian di Denmark sejauh ini ada satu orang yang meninggal setelah disuntik vaksin Covid-19, dan EMA sedang menyelidiki kematiannya.

Selain Indonesia, berikut adalah daftar 16 negara yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca:

1. Austria

Austria pada Senin (8/3/2021) menjadi negara pertama yang menangguhkan penyuntikan vaksin virus corona AstraZeneca.

Penyebabnya adalah perawat berusia 49 tahun yang meninggal akibat pembekuan darah yang parah, beberapa hari setelah disuntik vaksin corona tersebut.

Namun pada Rabu (10/3/2021) EMA menyampaikan, penyelidikan awal menunjukkan kasus kematian perawat tersebut tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca.

Baca juga: Terima Keluhan Korban UU ITE, Mahfud MD Sebut UU ITE Sudah Jadi Perhatian Jokowi: Banyak Korbannya

Baca juga: Surati Jokowi, Hotman Paris Usul Pasal Pencemaran Nama Baik UU ITE Dihapus: Rakyat Kecil Jadi Korban

Baca juga: Pasca-Didepak dari All England 2021, Tim Indonesia akan Pulang ke Tanah Air Hari Minggu Besok

Baca juga: Sudah Persiapkan yang Terbaik, Ayah Marcus Gideon Kecewa Tim Indonesia Mundur dari All England 2021

2. Denmark

Denmark pada Kamis (11/3/2021) mengikuti langkah Austria menangguhkan vaksin AstraZeneca, melalui pernyataan Otoritas Kesehatan negara itu.

Menteri Kesehatan Magnus Heunicke menjelaskan, penangguhan dilakukan sebagai tindakan pencegahan, tetapi belum dipastikan ada hubungan antara vaksin dengan pembekuan darah.

3. Islandia

Asisten direktur kesehatan di Islandia Kjartan Njalsson mengatakan, pihaknya juga ikut menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, meski tidak ada laporan kasus yang sama.

Menurut dia, Islandia masih menunggu saran dari European Medicines Agency (EMA).

4. Norwegia

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (FHI) Geir Bukholm mengatakan, penangguhan di negaranya merupakan bentuk kehati-hatian.

Namun, FHI tidak menyebutkan berapa lama penangguhan tersebut akan berlangsung.

Ia juga mencatat ada kasus pembekuan darah yang dilaporkan tak lama setelah menerima vaksinasi Covid-19 di Norwegia.

"Terutama pada orang tua yang memiliki penyakit mendasar lainnya," kata dia.

Baca juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Sebabkan Pendarahan, Beberapa Negara di Eropa Tangguhkan Izin Penggunaan

Baca juga: BPOM Sebut Vaksin Nusantara Belum Diuji ke Hewan, Ini Tanggapan Terawan

5. Spanyol

Komisi Kesehatan Masyarakat Spanyol pada Kamis (11/3/2021) mengumumkan penundaan vaksinasi AstraZeneca untuk orang berusia 55-65 tahun.

Penundaan diberlakukan sampai ada tinjauan lengkap dan kesimpulan dari efek samping oleh EMA.

"Saya akan mengirimkan pesan tenang dan hati-hati. Di Spanyol kami belum diberitahu tentang kasus apa pun yang terkait dengan pembekuan darah," kata Menkes Spanyol Carolina Darias kepada stasiun TV lokal La Sexta.

6. Thailand

Thailand ikut menunda penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Jumat (12/3/2021), menyusul kekhawatiran pembekuan darah pasien seperti yang terjadi di negara-negara Eropa.

"Negeri Gajah Putih" awalnya dijadwalkan mulai menyuntikkan vaksin virus corona AstraZeneca hari ini, dan Perdana Menteri Prayut Chan-O-cha yang mendapat suntikan pertama akan disiarkan langsung.

Namun pukul 08.30 waktu setempat tiba-tiba mantan jenderal itu tidak terlihat dan acara mendadak dibatalkan.

"Penyuntikan vaksin untuk warga Thailand harus aman, kami tidak harus buru-buru," kata Piyasakol Sakolsatayadorn, penasihat komite vaksin corona Thailand dalam konferensi pers yang dikutip AFP.

"Meski kualitas AstraZeneca bagus, beberapa negara meminta penundaan. Kami akan menunda (juga)."

7. Italia

Daftar negara Eropa yang menangguhkan vaksin AstraZeneca bertambah setelah Italia mengumumkan kebijakan sama pada Kamis (11/3/2021).

"Menyusul laporan beberapa kejadian merugikan yang serius... AIFA (Badan Obat-obatan Italia) memutuskan, sebagai tindakan pencegahan, untuk mengeluarkan larangan penggunaan batch ini secara nasional," kata AIFA dikutip dari AFP.

Dikatakan pula bahwa AIFA berhak mengambil tindakan lebih lanjut jika perlu, dan berkoordinasi dengan Badan Obat-obatan Eropa (EMA).

Batch vaksin AstraZeneca yang ditunda regulator Italia adalah ABV2856, berbeda dengan ABV5300 yang ditangguhkan Austria.

AIFA sebelumnya mengatakan, batch ABV5300 tidak didistribusikan di Italia, tetapi belum diketahui apakah itu satu-satunya batch yang beredar di sana.

8. Bulgaria

"Saya telah menangguhkan sementara pemberian vaksin AstraZeneca di Bulgaria sampai ada pernyataan tertulis dari European Medicines Agency bahwa itu aman," kata Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov, Jumat (15/3/2021).

"Sampai semua keraguan hilang dan tidak ada jaminan dari para ahli itu (AstraZeneca) tidak menimbulkan risiko bagi manusia, imunisasi dengan vaksin ini di negara kita akan dihentikan."

9-12. Estonia, Latvia, Lituania, Luksemburg

Keempat negara ini menangguhkan penyuntikan batch vaksin AstraZeneca yang sama dengan Austria, yaitu ABV5300.

13-16. Jerman, Perancis, Kongo, Irlandia

Dikutip dari CNBC (15/3/2021), pada hari Senin, pemerintah Jerman mengatakan akan menangguhkan penggunaannya, dengan regulator vaksin, Institut Paul Ehrlich, menyerukan penyelidikan lebih lanjut.

Perusahaan AstraZeneca Pastikan Produk Vaksinnya Aman

Sejumlah negara memutuskan untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin virus corona (Covid-19) AstraZeneca setelah muncul laporan bahwa beberapa warga Eropa mengalami pembekuan darah pasca divaksinasi.

Lalu bagaimana tanggapan AstraZeneca?

Dikutip dari laman The Local, Rabu (17/3/2021), AstraZeneca yang merupakan sebuah perusahaan Anglo-Swedia yang mengembangkan vaksin ini bersama dengan Universitas Oxford, telah mempertahankan keyakinan bahwa produknya aman untuk digunakan.

Seperti yang disampaikan Kepala Petugas Medis AstraZeneca, Ann Taylor dalam sebuah pernyataan.

"Sekitar 17 juta orang di Uni Eropa dan Inggris sekarang telah menerima vaksin kami, dan jumlah kasus pembekuan darah yang dilaporkan dalam kelompok ini lebih rendah dibandingkan ratusan kasus yang diperkirakan terjadi pada populasi secara umum," kata Taylor.

Menurutnya, sifat pandemi ini telah menyebabkan peningkatan perhatian dalam kasus individu.

"Dan kami telah melalui praktik standar untuk pemantauan keamanan obat-obatan berlisensi dalam melaporkan kejadian vaksin, ini tentunya untuk memastikan keamanan publik," tegas Taylor.

SUMBER: CHANNEL NEWS ASIA

(TribunTernate.com/Rizki A.) (Tribunnews.com/Fitri W) (Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh/Haryanti Puspa Sari)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "17 Negara Termasuk Indonesia Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ada Apa?" dan di Tribunnews.com dengan judul Reaksi AstraZeneca Saat Banyak Negara Menunda Menggunakan Vaksin Buatannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved