Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Pandemi Virus Corona, India Catat Rekor 2.023 Kasus Kematian akibat Covid-19 dalam 24 Jam Terakhir

Sebanyak 2.023 kematian tercatat pada Rabu, menjadikan total korban meninggal dunia akibat Covid-19 di India menjadi 182.553.

AFP/Sanjay Kanojia
Suplai tabung oksigen medis di berbagai wilayah di India kini sangat rendah mengingat kasus Covid-19 yang kembali melonjak. Orang-orang antre mengisi tabung oksigen untuk pasien Covid-19 di Allahabad. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kasus Covid-19 di India kembali melonjak, padahal sebelumnya kurva pandemi di negara tersebut sempat melandai.

Pekan lalu, tepatnya pada Sabtu (17/4/2021), India melaporkan 260.778 kasus baru Covid-19.

Terbaru, India melaporkan lebih dari 2.000 kasus kematian akibat Covid-19 pada Rabu (21/4/2021) hari ini.

Angka ini merupakan jumlah kasus kematian harian tertinggi di negara itu sejauh ini.

Kementerian Kesehatan India melaporkan 295.000 kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir, dikutip dari Channel News Asia.

Angka tersebut juga setara dengan jumlah kasus yang tercatat di Amerika Serikat pada Januari 2021.

Sebanyak 2.023 kematian tercatat pada Rabu, sehingga total korban meninggal dunia akibat Covid-19 di India menjadi 182.553.

Jumlah kematian harian ini telah mencapai level tertinggi yang sebelumnya tercatat pada hari Selasa (20/4/2021), dengan 1.761 orang meninggal dunia karena virus corona.

Suplai tabung oksigen medis di berbagai wilayah di India kini sangat rendah mengingat kasus Covid-19 yang kembali melonjak. Orang-orang antre mengisi tabung oksigen untuk pasien Covid-19 di Allahabad.
Suplai tabung oksigen medis di berbagai wilayah di India kini sangat rendah mengingat kasus Covid-19 yang kembali melonjak. Orang-orang antre mengisi tabung oksigen untuk pasien Covid-19 di Allahabad. (AFP/Sanjay Kanojia)

Baca juga: Ridwan Kamil Unggah Tingkah Bayinya Selama Sang Istri Positif Covid-19: 4 Hari Belum Bisa Memeluk

Baca juga: Tinjau Panen Raya di Indramayu, Jokowi: Pemerintah Sebetulnya Tak Suka Impor Beras, Tetapi . .

Baca juga: Jozeph Paul Zhang Berada di Luar Negeri, Kemenkominfo Bakal Tindak Tegas dan Blokir Konten YouTube

Pertarungan Besar

Dalam pidatonya kepada masyarakat pada Selasa malam, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa negara berpenduduk 1,3 miliar itu "sekali lagi berjuang dalam pertarungan besar".

Situasi tampak terkendali hingga beberapa minggu yang lalu, dan kemudian gelombang kedua (virus corona) datang seperti badai, kata Narendra Modi.

Dalam beberapa minggu terakhir, telah terjadi kerumunan masyarakat di berbagai event.

Termasuk jutaan orang yang menghadiri festival keagamaan Kumbh Mela, demonstrasi politik, serta pernikahan mewah dan pertandingan kriket.

Festival Kumbh Mela tahun 2021. Lebih dari 1.700 orang dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu lima hari selama festival tersebut.
Festival Kumbh Mela tahun 2021. Lebih dari 1.700 orang dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu lima hari selama festival tersebut. (PTI via Indian Express)

Laporan pers menyebut, produksi obat-obatan utama untuk virus corona melambat atau bahkan terhenti di sejumlah pabrik.

Selain itu, ada pula penundaan dalam tender pabrik produksi oksigen.

Sekarang, kerabat pasien Covid-19 terpaksa membayar harga selangit di pasar gelap untuk membeli obat-obatan dan oksigen.

Sementara, grup-grup percakapan di WhatsApp dibanjiri dengan permintaan bantuan.

Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal, yang pada Selasa menjalani isolasi diri setelah istrinya dinyatakan positif Covid-19, menge-tweet bahwa beberapa rumah sakit di kota besar itu "hanya memiliki persediaan oksigen untuk beberapa jam."

Baca juga: Mengapa Tidak Boleh Menunda-nunda Buka Puasa? Ini Alasan Kesehatannya

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi Menguat, 4 Menteri dan Mantan Menteri Disebut Bakal Duduki Jabatan Baru

Kebijakan Negara Lain terhadap India

Amerika Serikat mengeluarkan travel warning untuk masyarakatnya agar tidak bepergian ke India, bahkan bagi mereka yang sudah divaksin lengkap.

Sementara, Inggris telah menambahkan India ke "daftar merah"-nya.

Hong Kong dan Selandia Baru juga telah melarang penerbangan dari negara tersebut.

Singapura telah memperketat langkah-langkah perbatasan bagi para pengunjung dari India.

Yakni dengan mengharuskan tujuh hari tambahan pemberitahuan tinggal di rumah di kediaman, setelah pemberitahuan karantina mandiri selama 14 hari di fasilitas khusus, kata Kementerian Kesehatan Singapura (MOH).

Singapura juga akan mengurangi izin masuk untuk warga negara non-Singapura atau penduduk tetap (permanent residents) karena situasi yang memburuk di India dan munculnya varian virus baru, kata MOH.

Total kasus Covid-19 secara keseluruhan di India sekarang mencapai 15,6 juta, tertinggi kedua setelah Amerika Serikat, yang mencatatkan lebih dari 31 juta infeksi.

SUMBER: Channel News Asia

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved