Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

KRI Nanggala-402 Masih Belum Ditemukan, Kadispen AL: Mereka Pasti Lakukan Penghematan Oksigen

Hingga Sabtu (24/4/2021) siang, keberadaan kapal selam KRI Nanggala-402 yang membawa 53 awak itu belum diketahui.

CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kapal selam KRI Nanggala-402 yang membawa 53 awak kapal hilang di perairan utara Bali pada Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 04.26 WITA. 

Namun hingga Sabtu (24/4/2021) siang, keberadaan kapal selam itu belum diketahui.

Kini, operasi pencarian terhadap KRI Nanggala-402 masih terus dilakukan oleh TNI dan sejumlah unsur terkait.

Diketahui, ketersediaan oksigen di dalam kapal selam hanya mampu mencukupi selama 72 jam sejak beroperasi dan dinyatakan hilang tiga hari yang lalu. 

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono meyakini 53 personel yang terdiri dari 49 anak buah kapal (ABK), satu komandan satuan, dan tiga arsenal telah melakukan prosedur penghematan oksigen.

"Mereka pasti melakukan prosedur penghematan oksigen," kata Julius kepada wartawan, Sabtu (24/4/2021).

Prosedur penghematan oksigen tersebut dilakukan dengan cara tidur, dan mengurangi aktivitas apa pun di dalam kapal.

Sehingga oksigen tak cepat berkurang karena tubuh tidak banyak bergerak.

Baca juga: Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin di Kasus Suap Walkot Tanjung Balai, Ini Tanggapan ICW dan MKD DPR

Baca juga: Cegah Covid-19 dan Kerumunan di Zona Merah, MUI Imbau Umat Islam Shalat Idul Fitri di Rumah

KRI Nanggala-402
KRI Nanggala-402 (Twitter @JurnalMaritim)

"Caranya dengan tidur dan mengurangi aktivitas di dalam kapal. Itu prosedur yang dilakukan prajurit," jelas dia.

Sampai saat ini kata Julius, pencarian masih terus dilakukan dan berpusat pada sembilan area, termasuk lokasi tumpahan minyak dan area ditemukannya daya magnet kuat.

Adapun jarak antara satu area dengan area lainnya, sekira 10 nautical mile.

Sebaran area tersebut, berjarak sekitar 23 nautical mile atau 40 kilometer dari Celukan Bawang.

"Memang masih di area itu kurang lebih. Karena ada tarikannya di situ," kata Julius.

Baca juga: Muhammadiyah: Tidak Perlu Bangunkan Sahur Lewat Toa Masjid di Daerah yang Heterogen

Baca juga: Zaskia Adya Mecca Keluhkan Teriakan Bangun Sahur Lewat Toa Masjid, Pertanyakan Etika Sebenarnya

21 KRI Dikerahkan

Sebanyak 21 KRI dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian KRI Nanggala-402 di Laut Bali.

Satu armada yang diterjunkan adalah kapal selam KRI Aluguro 405.

"KRI yang dikerahkan dalam proses pencarian sekarang sebanyak 21, 21 itu termasuk KRI Aluguro 405 yang juga kapal selam," ujar Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad, Jumat (23/4/2021) saat press conference di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai.

Ia menambahkan, ada juga mendapatkan bantuan dari Kepolisian sebanyak empat kapal, di antaranya Kapal Jelatik, Kapal Enggang, Kapal Barantang, Kapal Balang.

Diketahui, empat kapal dari Kepolisian itu dilengkapi dengan ROV, kemudian alat sonar dua dimensi.

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. (CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO)

Baca juga: Mulai 25 April 2021, Pemerintah RI Resmi Larang WNA Asal India Masuk ke Indonesia

Baca juga: Periode Larangan Mudik Lebaran 2021 Diperpanjang hingga 24 Mei, Ini Aturan dan Ketentuannya

Baca juga: KRI Nanggala-402 Hilang Kontak: Pernyataan Jokowi, Janji Prabowo, hingga Tanggapan Puan Maharani

Kecanggihan Deteksi Sonar KRI Rigel 933 Jadi Harapan Percepatan Pencarian KRI Nanggala 402

Datangnya KRI Rigel 933 pada Jumat 23 April 2021 menjadi harapan untuk percepatan penyelamatan Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di wilayah perairan utara Bali.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Achmad Riad, dalam press conference di Base Ops Lanud Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat 23 April 2021.

"Perkembangan proses pencarian saat ini kita harapkan salah satu KRI yang mampu memonitor bawah laut, KRI Rigel sudah berada dekat hari ini merapat," kata Kapuspen TNI.

"KRI Rigel bisa melihat langsung melihat sonar bawah laut gambaran yang jelas," imbuhnya.

KRI Rigel 933 merupakan kapal survey hydro oseanografi TNI Angkatan Laut.

KRI Rigel 933 juga termasuk kapal oseanografi militer tercanggih se-ASEAN dan dibangun di Prancis.

"Kapal ini memiliki kemampuan deteksi bawah air yang digunakan untuk beberapa operasi SAR yang lalu Lion Air di Tanjung Karawang dan Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu," jelasnya.

Lanjutnya, bahwa ditemukannya satu titik magnetik yang kuat menjadi salah satu titik terang pencarian di perairan tersebut.

Kemudian, titik tumpahan minyak di perairan juga menjadi lokasi fokus pencarian.

"Mudah-mudahan dengan seluruh sumber daya yang dimiliki bisa mempercepat pencarian, waktu kita kejar," tutur Kapuspen TNI.

Selain itu, Panglima Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga bakal memantau langsung jalannya pencarian yang diupayakan maksimal hari ini (23 April 2021).

Berkaitan dengan arus bawah laut, hal itu sudah diantisipasi oleh tim pencarian.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul TERKINI, 21 KRI Dikerahkan Dalam Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sudah 72 Jam Berlalu Kapal Selam KRI Nanggala Belum Ditemukan, Ini Penjelasan Kadispenal

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved