Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Studi Terbaru Sebut Kasus Kematian akibat Covid-19 di India 10 Kali Lebih Besar dari yang Dilaporkan

Sebagian besar ahli meyakini jumlah kematian akibat Covid-19 yang tercatat jauh lebih kecil dibandingkan dengan kenyataannya di lapangan.

AFP/Manjunath Kiran
Gelombang virus corona Covid-19 di India telah membuat rumah sakit, krematorium, dan lahan permakaman 'overload' alias kelebihan beban. 

TRIBUNTERNATE.COM - Di tengah pandemi Covid-19, India sempat menjadi sorotan internasional lantaran lonjakan kasus infeksi yang drastis dan angka kematian yang tinggi.

Namun, studi terbaru mengatakan jumlah kematian di India selama pandemi Covid-19 kemungkinan 10 kali lipat lebih banyak dari catatan resmi yang dilaporkan pemerintah.

Pada Senin (19/7/2021), India melaporkan jumlah kematian di negara itu mencapai 414.513 jiwa.

Namun, sebagian besar ahli meyakini jumlah kematian akibat Covid-19 yang tercatat jauh lebih kecil dibandingkan dengan kenyataannya di lapangan.

Laporan yang dirilis pada Selasa (20/7/2021) memperkirakan kelebihan kematian, atau selisih antara yang tercatat dan yang diperkirakan, yakni berkisar 3 juta hingga 4,7 juta selama Januari 2020 hingga Juni 2021.

Adapun laporan tersebut dirilis oleh Arvind Subramanian, mantan kepala penasihat ekonomi pemerintah India dan dua peneliti lain di Pusat Pengembangan Global dan Universitas Harvard.

Laporan tersebut juga mengatakan angka yang akurat mungkin sulit dipahami, tetapi jumlah korban tewas yang sebenarnya kemungkinan jumlahnya lebih banyak dari hitungan resmi.

Penghitungan bisa saja meleset karena kematian yang terjadi di rumah sakit yang kewalahan atau saat perawatan kesehatan tertunda atau terganggu, terutama selama gelombang kedua pandemi yang menghancurkan awal tahun ini.

"Kematian yang sebenarnya mungkin dalam beberapa juta bukan ratusan ribu," kata laporan itu sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Laporan tersebut mengklaim, banyaknya korban tewas membuat pandemi Covid-19 menjadi tragedi kemanusiaan terburuk di India sejak pemisahan dan kemerdekaan pada 1947.

"Ini bisa dibilang sebagai tragedi kemanusiaan terburuk di India sejak pemisahan dan kemerdekaan," kata laporan itu.

Sebagai informasi, pemisahan anak benua India menjadi India dan Pakistan, yang diperintah Inggris, menyebabkan pembunuhan hingga satu juta orang ketika massa Hindu, Sikh, dan Muslim saling membantai.

Baca juga: Stok Menipis, Pemerintah Berburu Obat Penanganan Covid-19 ke India, China, hingga Swiss

Baca juga: Lebih dari 40 Ribu Kasus Infeksi Jamur Hitam di India, 85,5 Persen di Antaranya Penderita Covid-19

Bagaimana penelitian itu dilakukan?

Laporan korban virus corona di India menggunakan tiga metode perhitungan, di antaranya data dari sistem pencatatan sipil yang mencatat kelahiran dan kematian di tujuh negara bagian.

Kemudian, tes darah yang menunjukkan prevalensi virus di India bersama dengan tingkat kematian global Covid-19, dan survei ekonomi hampir 900.000 orang yang dilakukan tiga kali dalam setahun.

Peneliti mengingatkan bahwa setiap metode memiliki kelemahan, seperti survei ekonomi yang menghilangkan penyebab kematian.

India digegerkan dengan penemuan puluhan mayat pasien Covid-19 yang terapung di Sungai Gangga.
India digegerkan dengan penemuan puluhan mayat pasien Covid-19 yang terapung di Sungai Gangga. (Tangkap Layar The Sun)

Sebaliknya, para peneliti melihat kematian dari semua penyebab dan membandingkan data itu dengan kematian di tahun-tahun sebelumnya.

Metode tersebut secara luas dianggap sebagai metrik yang akurat.

Para peneliti juga memperingatkan bahwa prevalensi virus dan kematian Covid-19 di tujuh negara bagian yang mereka pelajari mungkin tidak berlaku di seluruh India.

Sebab virus corona dapat menyebar lebih banyak di negara bagian di perkotaan maupun perdesaan, tergantung pada kualitas layanan kesehatan yang sangat bervariasi di seluruh India.

Sementara negara-negara lain juga diyakini telah menghitung kematian dalam pandemi ini, India diyakini memiliki kesenjangan yang lebih besar.

India memiliki populasi tertinggi kedua di dunia, yaitu sebesar 1,4 miliar, dan situasi di negara Asia Selatan itu rumit karena tidak semua kematian dicatat bahkan sebelum pandemi.

Baca juga: Antisipasi Serangan Korea Utara, Korea Selatan Kembangkan Sistem Pertahanan Mirip Iron Dome Israel

Penghitungan kematian besar-besaran

Dokter Jacob John, yang mempelajari virus corona di Christian Medical College di Vellore di India selatan, meninjau laporan untuk kantor berita The Associated Press.

Jacob menggarisbawahi dampak buruk virus corona terhadap sistem kesehatan negara yang kurang siap.

"Analisis ini mengulangi pengamatan jurnalis investigasi pemberani lainnya yang telah menyoroti penghitungan kematian yang sangat kecil," kata Jacob.

Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa hampir dua juta orang India meninggal selama lonjakan pertama infeksi tahun lalu.

Sementara itu, selama beberapa bulan terakhir, beberapa negara bagian India telah meningkatkan jumlah kematian akibat Covid-19 setelah menemukan ribuan kasus yang sebelumnya tidak dilaporkan.

Hal itu meningkatkan kekhawatiran bahwa lebih banyak kematian tidak tercatat secara resmi.

Beberapa jurnalis India juga telah menerbitkan angka yang lebih tinggi dari laporan beberapa negara bagian.

Para ilmuwan mengatakan informasi baru ini membantu mereka lebih memahami bagaimana Covid-19 menyebar di India.

Murad Banaji, yang belajar matematika di Middlesex University dan telah melihat angka kematian Covid-19 India, mengatakan data baru-baru ini telah mengkonfirmasi beberapa kecurigaan tentang undercounting atau meremehkan.

Banaji mengatakan data baru juga menunjukkan virus tidak terbatas pada pusat kota, seperti yang ditunjukkan oleh laporan kontemporer, tetapi desa-desa di India pun terkena dampak parah.

"Pertanyaan yang harus kami ajukan adalah apakah beberapa dari kematian itu dapat dihindari," kata Banaji masih melansir sumber yang sama.

Baca artikel lain seputar Virus Corona

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Studi Terbaru: Jumlah Kematian di India selama Pandemi Covid-19 Bisa Lebih dari 4 Juta

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved