Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Joe Biden Tak Menyesal Tarik Pasukan, AS Prediksi Afghanistan Dikuasai Taliban dalam 90 Hari

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dirinya tidak menyesali keputusannya untuk menarik pasukan dari Afghanistan.

Jim WATSON / AFP
Presiden AS Joe Biden duduk di Oval Office saat dia menandatangani serangkaian perintah di Gedung Putih di Washington, DC, setelah dilantik di US Capitol pada Rabu, 20 Januari 2021. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dirinya tidak menyesali keputusannya untuk menarik pasukan dari Afghanistan. 

Dan pada Rabu (11/8/2021), pasukan Taliban mengklaim telah merebut Faizabad yang terletak di wilayah barat laut negara itu.

Kelompok militan juga mencaplok sejumlah wilayah, termasuk kota utama Kunduz di utara, pada pekan ini.

Hal ini dianggap sebagai pintu gerbang bagi Taliban untuk merangsek ke provinsi-provinsi yang kaya mineral dan berada di lokasi penting yang strategis dekat perbatasan dengan Tajikistan, yang biasa juga digunakan untuk penyelundupan opium dan heroin.

Pertempuran sengit terus berlanjut di bagian lain negara itu, sementara pesawat AS dan Afghanistan telah melakukan serangan udara.

Pada Rabu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani terbang ke Mazar-i-Sharif sebagai tindakan nyata untuk mengumpulkan para pembela di kota utama di utara yang sekarang terancam oleh militan.

Ribuan orang telah meninggalkan rumah mereka dalam beberapa hari terakhir.

"Kami melihat mayat-mayat tergeletak di dekat penjara ... ada anjing di samping mereka," kata seorang wanita yang meninggalkan Kunduz saat Taliban mengambil alih kota itu, kepada kantor berita AFP.

Penduduk yang masih berada di Kunduz mengatakan toko-toko mulai dibuka kembali ketika gerilyawan Taliban memusatkan perhatian mereka pada pasukan pemerintah yang bergerak mundur ke bandara.

"Orang-orang membuka toko dan bisnis mereka, tetapi Anda masih bisa melihat ketakutan di mata mereka," kata salah seorang warga setempat.

Taliban sendiri telah menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata.

Kepala Staf Pertahanan Inggris Jenderal Sir Nick Carter mengatakan kepada BBC, jika negara Afghanistan retak, itu bisa jadi "kondisi ideal" untuk lahirnya terorisme internasional dan ekstremisme kekerasan.

SUMBER: BBC.COM

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved