AS Catat Rekor 1 Juta Kasus Covid-19, Bertambah 2 Kali Lipat hanya dalam 4 Hari karena Omicron
Lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi Covid-19 karena varian Omicron menyebar dengan sangat cepat
TRIBUNTERNATE.COM - Lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi Covid-19.
Tsunami Covid-1 ini terjadi disebabkan oleh virus corona varian Omicron yang telah menyebar di hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari orang Amerika.
Varian yang memiliki banyak mutasi ini mendorong kasus Covid-19 AS ke rekor terbanyak.
Jumlah kasus Covid-19 di AS ini melebihi jumlah kasus yang pernah dilaporkan negara mana pun sejak pandemi dimulai pada Desember 2019 lalu.
Melansir The Strait Times, angka 1 juta kasus ini bertambah hampir dua kali lipat dari jumlah kasus pada empat hari sebelumnya yakni sekitar 590.000.
Angka 590.000 kasus tersebut juga merupakan dua kali lipat dari minggu sebelumnya.
Namun, jumlah 1 juta kasus ini hanya berasal dari hasil tes yang dilaporkan ke otoritas pemerintah AS.
Banyak orang Amerika yang melakukan tes mandiri yang dilakukan di rumah dengan hasil yang tidak dilaporkan ke otoritas resmi pemerintah.
Oleh karena itu, hal ini berarti bahwa rekor baru tersebut tentu saja merupakan perkiraan yang terlalu rendah.
Kemungkinan, masih jumlah kasus nyatanya masih jauh lebih banyak.
Jumlah kasus Covid-19 yang melonjak ini telah menyebabkan penerbangan dibatalkan, sekolah dan kantor ditutup, rumah sakit kewalahan, dan distribusi barang-barang terganggu.
Sementara itu, negara dengan jumlah kasus tertinggi selain AS adalah India selama varian Delta meledak tahun 2021 lalu.
Saat itu, lebih dari 414.000 orang dinyatakan positif Covid-19 pada 7 Mei 2021.
Baca juga: Sri Lanka di Ambang Kebangkrutan akibat Krisis Covid-19, Orang Muda Antre untuk Meninggalkan Negara
Baca juga: Mayoritas Pasien Covid-19 Varian Omicron Tak Bergejala, Ahli: Berkat Efektivitas Vaksin
Pakar penyakit menular anjurkan untuk lebih fokus ke jumlah rawat inap dan kematian
Pakar penyakit menular pemerintah Amerika Serikat, Anthony Fauci mengatakan otoritas harus lebih banyak fokus kepada jumlah rawat inap dan kematian dari pada fokus ke jumlah infeksi virus corona yang meroket.