Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

WHO: Terlalu Dini untuk Mengklaim Dunia telah Menang Lawan Pandemi Covid-19

Direktur Jenderal WHO memperingatkan bahwa terlalu dini bagi negara-negara di dunia untuk menyatakan kemenangan atas Covid-19.

Instagram/drtedros
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa terlalu dini bagi negara-negara di dunia untuk menyatakan kemenangan atas pandemi Covid-19. 

Akan tetapi, jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.

Dan dalam seminggu terakhir, lebih dari 22 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 60.000 kematian dilaporkan di seluruh dunia.

"Sekarang bukan waktunya untuk mengangkat semuanya sekaligus," Dr Maria Van Kerkhove memperingatkan.

Maria, yang memimpin tanggap pandemi WHO, merujuk pada "peningkatan tajam dalam angka kasus kematian" baru-baru ini dan tingkat vaksinasi yang rendah di banyak negara.

Kemudian, Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan mengakui bahwa di beberapa negara dengan sistem kesehatan yang kuat dan cakupan vaksinasi yang luas, memang rasanya sudah cukup masuk akal untuk mulai menghapus beberapa pembatasan.

Namun, dia memperingatkan bahwa "negara-negara yang membuat keputusan untuk membuka diri secara lebih luas juga perlu memastikan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk memperkenalkan kembali langkah-langkah dengan penerimaan masyarakat dengan cepat jika diperlukan" - misalnya, jika jumlah kasus melonjak atau varian baru yang lebih berbahaya muncul.

"Kalau buka pintunya cepat, (harusnya) juga bisa menutupnya dengan sangat cepat juga," katanya.

Dia juga menyayangkan negara-negara tanpa cakupan vaksin tingkat tinggi atau infrastruktur kesehatan kuat yang justru "secara membabi buta" tunduk pada tekanan politik untuk mulai mencabut pembatasan.

"Ketakutan terbesar saya saat ini adalah bahwa negara-negara akan memiliki sindrom lemming dan akan membuka diri hanya karena negara tetangga mereka sudah terbuka," katanya kepada wartawan.

Menyerah pada tekanan semacam itu, dia memperingatkan, akan menimbulkan risiko penularan yang tidak perlu, gejala penyakit yang parah, dan yang terburuk, kematian.

Kemudian, Tedros menekankan perlunya untuk terus melacak varian-varian virus corona yang muncul, termasuk sub-garis keturunan Omicron BA.2.

"Virus ini akan terus berkembang, itulah sebabnya kami meminta negara-negara di dunia untuk melanjutkan pengujian, pengawasan, dan pengurutan virus," katanya.

"Kita tidak bisa melawan virus ini jika kita tidak tahu apa yang dilakukannya," tambah Tedros.

Sumber: Stratis Times

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved