Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa Bumi Hari Ini

BMKG Catat Gempa Bumi Magnitudo 5.2 dan 6.2 di Pasaman Barat, Jumat, 25 Februari 2022 Pagi

BMKG mencatat adanya gempa bumi magnitudo 6.2 yang terjadi di wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) pagi WIB.

Pixabay.com
Ilustrasi gempa bumi. BMKG mencatat adanya gempa bumi magnitudo 6.2 yang terjadi di wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) pagi WIB. 

TRIBUNTERNATE.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa bumi yang terjadi di wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) pagi.

Gempa bumi ini terjadi pada pukul 08:39:29 WIB dengan magnitudo 6.2.

Pusat gempa berada di darat, 17 kilometer sebelah timur laut Pasaman Barat, dengan titik koordinat 0.15 Lintang Utara (LU) dan 99.98 Bujur Timur (BT).

Hiposenter gempa berada di kedalaman 10 kilometer.

BMKG menginformasikan gempa bumi ini dirasakan dengan skala MMI yang berbeda di beberapa wilayah, seperti MMI II-III Gunungsitoli, dan MMI II Nias Selatan, tetapi tidak berpotensi tsunami.

Selain itu, BMKG meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap adanya kemungkinan gempa bumi susulan.

Beberapa menit sebelumnya, BMKG juga mencatat gempa bumi di wilayah Pasaman Barat, tetapi dengan koordinat yang hanya berselisih kecil.

Gempa bumi terjadi pada pukul 08:35:51 WIB, dengan magnitudo 5.2.

Pusat gempa berada di 18 kilometer sebelah timur laut Pasaman Barat, dengan titik koordinat 0.14 Lintang Utara (LU) dan 99.99 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 10 kilometer.

BMKG menginformasikan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Kemenag RI Rilis Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid, Ini Respon MUI hingga KSP

Baca juga: 9 Tahun Berlalu, Kasus Pembunuhan Mahasiswa Universitas Jember Akhirnya Terungkap, 2 Pelaku Ditahan

Baca juga: Selain Diduga Beli Paket Organ Manusia, Ini Deretan Kontroversi Desainer Arnold Putra

Baca juga: Menag Yaqut Bandingkan Azan dengan Gonggongan Anjing, Fadli Zon: Cari-cari Masalah, Bikin Gaduh

Dalam kejadian gempa bumi, ada Skala MMI, apa yang dimaksud Skala MMI itu?

Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak, kerusakan ringan.

Baca juga: Sesar Lembang di Jawa Barat Masih Aktif, Daryono BMKG: Tak Seorang pun Tahu Kapan Gempa Kuat Terjadi

Baca juga: Erupsi di Tangkuban Parahu akankah Memicu Aktivitas Sesar Lembang? Ini Kata BMKG

Baca juga: Tiga Dentuman Terjadi dalam Satu Pekan di Akhir Januari 2021, termasuk Meteorit Jatuh di Lampung

Baca juga: BMKG Sebut Gempa Bumi di Sulbar Berbeda dengan Gempa di Palu, Sulteng, Ini Penjelasannya

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada banguna dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama seklai, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, gelombang pada permukaan tanah. Pemandangan gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(TribunTernate.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved