Virus Corona
Masuki Masa Transisi Menuju Endemi, Kasus Covid-19 di Inggris Kembali Naik
Setelah memulai fase transisi menuju endemi, kasus Covid-19 di Inggris meningkat di antara orang berusia di atas 55 tahun.
TRIBUNTERNATE.COM - Setelah memulai fase transisi menuju endemi, kasus Covid-19 di Inggris kembali meningkat.
Peningkatan kasus ini terjadi pada orang-orang yang berada di kelompok usia di atas 55 tahun.
Data ini diperoleh dari sebuah penelitian dari Imperial College London yang dipublikasikan pada Kamis (10/3/2022).
Dengan meningkatnya kontak sosial, memudarnya perlindungan booster dan sub-varian Omicron yang lebih menular kemungkinan besar mendorong peningkatan rawat inap.
Perdana Menteri Boris Johnson pada bulan Februari lalu, mencabut pembatasan sosial terakhir di Inggris dan menghapus persyaratan hukum untuk isolasi mandiri setelah terinfeksi terkena virus.
Johnson mengambil langkah tersebut setelah Omicron mencapai puncaknya pada awal tahun tanpa menyebabkan banyak rawat inap dan kasus kematian.
Selain itu, pada saat Omicron mencapai puncaknya, para pasien Covid-19 tidak membanjiri fasilitas kesehatan seperti saat varian Delta dominan pada tahun lalu.
Baca juga: Update Covid-19 Indonesia Kamis, 11 Maret 2022: Ada 21.311 Kasus Baru, Kasus Aktif di Bawah 400.000
Baca juga: Pasien Long Covid Berisiko Alami Kerusakan Syaraf, termasuk Nyeri Otot yang Tak Kunjung Reda
Johnson mengaitkan keadaan ini dengan program booster dan tingkat keparahan Omicron yang lebih rendah.
Penelitian Imperial College London React, yang dilakukan dari 8 Februari hingga 1 Maret, menemukan bahwa tingkat penularan Covid-19 adalah 2,88 persen dibandingkan dengan 4,41 persen pada Januari.
Namun, sementara tingkat penularan turun pada usia di bawah 17 tahun, serta 18 hingga 54 tahun selama bulan Februari, untuk kelompok usia 55 tahun ke atas, diperkirakan telah meningkat.
Inggris juga mengalami peningkatan penerimaan pasien Covid-19 di rumah sakit sejak minggu terakhir Februari.
Hal ini membalikkan tren yang terus menurun sejak awal tahun.
"Saya pikir waktu (kenaikan kasus) pas sekali dengan timing ini, yakni lebih banyak berhubungan sosial, tingkat penularan yang lebih tinggi, kemungkinan kemanjuran vaksin yang berkurang, yang menyebabkan pasien perlu rawat inap," kata ahli epidemiologi Imperial Paul Elliott seperti dikutip The Straits Times.
Baca juga: Tak Bisa Disamakan, Covid-19 Omicron Masih Lebih Mematikan Dibandingkan Flu Musiman
Baca juga: Hati-Hati, Orang yang Terpapar Omicron Bisa Alami Long Covid, Gejala Tak Hilang Sampai Sebulan Lebih
Inggris telah mengumumkan bahwa booster pada musim semi akan ditawarkan kepada mereka yang berusia 75 tahun ke atas, dan beberapa kelompok rentan lainnya.
Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan jika kekebalan yang berkurang dari booster awal menurunkan perlindungan terhadap gejala berat.