Virus Corona
Kasus Covid-19 Naik Lagi, WHO Salahkan Negara-Negara Eropa yang Terlalu Cepat Cabut Pembatasan
Kini negara-negara Eropa mengalami peningkatan tajam kasus infeksi Covid-19 yang kemungkinan disebabkan oleh subvarian BA.2 baru yang lebih menular.
Penulis: Ronna Qurrata Ayun | Editor: Rizki A
Pekan lalu, Austria menerapkan kembali penggunaan masker FFP2 di dalam ruangan mulai Rabu (23/3/2022) dengan kasus rata-rata dalam tujuh hari mencapai rekor 4.985.
Menteri Kesehatan Austria, Johannes Rauch mengakui bahwa negara itu telah melonggarkan sebagian besar pembatasan terlalu dini pada 5 Maret 2022.
Baca juga: Pfizer Sebut Orang Perlu Vaksin Covid-19 Dosis Keempat, Memang Benar Dibutuhkan atau Bisnis Belaka?
Baca juga: Kasus Covid-19 Global Naik Lagi, WHO Peringatkan Pandemi Belum Berakhir
Meskipun ada peningkatan infeksi baru di benua Eropa, Kluge mengatakan bahwa benua itu berada dalam posisi yang relatif baik untuk mengatasi virus corona.
"Ada modal kekebalan yang sangat besar, baik karena vaksinasi atau karena infeksi," ucapnya.
Selain itu, Omicron dan subvariannya diketahui hanya menyebabkan gejala yang ringan pada orang yang telah divaksinasi lengkap dan telah mendapat suntikan booster.
Namun, ia memperingatkan bahwa di negara-negara dengan tingkat vaksinasi rendah, "ini masih merupakan penyakit yang membunuh".
Kluge mengatakan, dunia harus hidup dengan Covid-19 "untuk waktu yang cukup lama, tetapi itu tidak berarti bahwa kita tidak dapat menyingkirkan pandemi".
Untuk dapat melakukannya, lanjut Kluge, negara harus melindungi orang yang rentan, memperkuat pengawasan dan pengurutan, dan memastikan mereka memiliki akses ke obat antivirus baru.
(TribunTernate.com/Ron)(The Guardian)