Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Masih Terapkan Aturan Lama, Kota Shanghai di China Kembali Lockdown karena Kasus Covid-19 Naik Lagi

Penduduk Kota Shanghai akan dilarang meninggalkan rumah dan menggunakan transportasi umum.

Hector RETAMAL / AFP
Ilustrasi Covid-19 di China - Kota Shanghai akan menerapkan lockdown di setiap setengah kota secara bergiliran untuk melakukan pengujian massal dalam rangka pengendalian kasus Covid-19 yang kembali meningkat di China. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kota Shanghai akan menerapkan lockdown di setiap setengah kota secara bergiliran untuk melakukan pengujian massal dalam rangka pengendalian kasus Covid-19 yang kembali meningkat di China.

Kota tersebut pertama-tama akan me-lockdown wilayah di sebelah timur Sungai Huangpu, yang mencakup distrik keuangan dan kawasan industrinya, selama empat hari mulai Senin (28/3/2022).

Menurut informasi pemerintah setempat, lockdown akan dimulai di barat kota selama empat hari lagi.

Penduduk Kota Shanghai akan dilarang meninggalkan rumah dan menggunakan transportasi umum.

Selain itu, layanan taksi juga akan ditangguhkan, dan mobil pribadi tidak akan diizinkan dikendarai di jalan kecuali diperlukan.

Pemerintah Shanghai juga menekankan bahwa kebutuhan medis darurat warga akan dijamin.

Diketahui, Shanghai menjadi hot spot virus terbesar di China setelah melaporkan rekor peningkatan infeksi Covid-19 harian lainnya.

Kota yang menjadi pusat perekonomian China itu menyusul provinsi timur laut Jilin, yang melaporkan 2.078 kasus pada Sabtu lalu.

Baca juga: Hati-Hati, Orang yang Terinfeksi Covid-19 dan Flu Secara Bersamaan Berisiko Tinggi Alami Kematian

Baca juga: Daftar Efek Samping Vaksin Booster dari Pfizer hingga AstraZeneca, Ini Cara Atasi Rasa Sakitnya

Shanghai melaporkan 2.676 infeksi baru. Angka ini melonjak 18 persen dari hari sebelumnya.

Kasus Covid-19 di Shanghai terus mencapai rekor dalam seminggu terakhir, meskipun sebagian besar pasien tidak menunjukkan gejala.

Shanghai telah menyaksikan infeksi tumbuh pesat dalam sebulan terakhir.

Sebagai tanggapan dari kejadian tersebut, sejumlah bangunan dan blok apartemen di-lockdown dan penduduk diminta untuk tinggal di rumah.

Pemerintah Kota Shanghai mengatakan pada hari Minggu 27 Maret 2022, akan melakukan putaran pengujian baru untuk Covid-19.

Hal ini akan mengharuskan penduduk kota untuk di-lockdown dalam dua gelombang mulai 28 Maret hingga 5 April mendatang.

Dikutip dari The Straits Times, pemerintah Shanghai membuat pengumuman melalui akun WeChat resminya bahwa semua transportasi umum akan ditangguhkan selama lockdown.

Selain itu, semua perusahaan dan pabrik akan menangguhkan produksi atau bekerja dari jarak jauh selama lockdown, selain pekerja yang terlibat dalam layanan publik atau pasokan makanan.

Pemerintah Shanghai pada Sabtu lalu telah meluncurkan metode skrining baru di seluruh kota dengan menggunakan asam nukleat dan pengujian antigen.

Baca juga: CEO Moderna Ramalkan akan Ada Varian Covid-19 yang Lebih Berbahaya di Masa Depan

Baca juga: Menkes Ungkap Alasan Pemerintah Wajibkan Vaksin Booster untuk Mudik Lebaran: Demi Lindungi Lansia

Direktur komisi kesehatan kota Shanghai Wu Jinglei mengatakan, pemerintah mulai menggunakan metode skrining yang berbeda di semua kecamatan dan desa sesuai dengan tingkat risiko mereka.

Hal ini dilakukan untuk menemukan semua infeksi dan menghentikan penularan di masyarakat, kata

Skrining asam nukleat yang lebih sensitif berlaku untuk area utama dalam wabah, dengan total 23 kecamatan.

Sementara pengujian antigen berlaku untuk non-area utama.

Pihak berwenang setempat memberlakukan manajemen tertutup atas area utama, di mana orang dilarang keluar sebelum hasil pengujian asam nukleat mereka keluar.

Pemerintah Shanghai telah merenovasi tujuh tempat, termasuk rumah sakit dan stadion, untuk mengkarantina kasus ringan dan pasien tanpa gejala.

Selain itu, otoritas setempat juga memerintahkan rumah sakit untuk mengambil langkah-langkah pengendalian ilmiah dan terarah untuk mengurangi dampak pada ketersediaan layanan medis untuk orang sakit lainnya.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved