Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ela Ela

Melihat Perayaan Malam Lailatul Qadar di Kedaton Kesultanan Ternate

Sebuah ritual atau tradisi Jou Uci Sabea  (Sultan Turun Sembahyang) di Sigi Lamo (Mesjid Sultan) pada malam Lailatul Qadar.

Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com/Gustam Jambu
Para petugas "Doi-Doi" sedang menandu sang Sultan Ternate menuju Masjid Kesultanan Ternate, Kamis, (28/4/2022). 

Mereka berpakaian putih dengan ikat kepala hitam yang disebut lastar.  Jumlah mereka berdasarkan hitungan tahun Hijriyah.

Sebagian menunggu di bawah menyiapkan Tandu untuk Sultan.

Petugas ini diberi nama "Doi-Doi", atau orang yang akan mengangkat sang Sultan dengan tandu menuju ke  Sigi Lamo. 

Iring- iringan ini berjalan sekitar 450 meter dari kedaton sultan ke Sigi Lamo.  

Sultan diarak ke Sigi Lamo menunaikan salat Isya dan Tarawih yang dipimpin Jo Qalem, atau imam tertinggi Kesultanan Ternate, Hidayattussalam Sehan.

Para petugas yang memukul gamelan dan gong ikut mengiringi perjalanan Sultan dan rombongan itu.  

Ritual pemukulan Gong dan Gamelan itu disebut "Cika Momo".

Cika Momo sendiri hanya berlangsung empat kali dalam setahun.

Yaitu pada malam ke 15 Ramadan atau malam Qunut,  malam Lailatul Qadar, Idul Fitri, serta Idul Adha. (*)

Laporan Tribunternate.com/Gustam Jambu

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved