Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Semakin Menyebar, Korea Selatan Laporkan Kasus Pertama Dugaan Hepatitis Akut Misterius

Korea Selatan telah melaporkan kasus pertama dugaan hepatitis akut misterius pada seorang anak.

Tribun Bogor
Ilustrasi bayi 

TRIBUNTERNATE.COM - Korea Selatan telah melaporkan kasus pertama dugaan hepatitis akut misterius pada seorang anak.

Kasus ini dilaporkan oleh Pusat Pengendalian Penyakit Korea Selatan pada hari ini, Selasa (10/5/2022).

Menurut laporan otoritas tersebut, kasus dugaan pertama dilaporkan pada 1 Mei di bawah sistem pemantauan hepatitis akut di antara anak-anak yang diluncurkan bulan ini.

Diketahui, penyakit ini menyebabkan sakit perut, diare dan muntah yang kemudian menyebabkan hepatitis akut yang parah dan menyebabkan tingkat enzim hati melonjak tinggi.

Penyakit ini kebanyakan pada menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 16 tahun.

Penyakit ini pertama kali dilaporkan di Inggris bulan lalu.

Mengutip KBS World, hingga kini, penyakit hepatitis akut misterius telah menyebar ke 19 negara.

Penyakit ini sebagian besar ditemukan di Eropa, menginfeksi hampir 240 orang pada Rabu lalu.

Baca juga: Jika Terus Meluas, Hepatitis Akut Berpotensi Menjadi Pandemi Baru

Baca juga: Bayi 10 Bulan Diduga Hepatitis Akut, RSUD Dr Soetomo Lakukan Pemeriksaan Lebih Lanjut

Empat orang telah meninggal akibat penyakit itu sejauh ini, tiga di antaranya berada di Indonesia.

Diketahui, pasien suspek hepatitis akut misterus pertama, didiagnosis positif Covid-19.

Selain itu, dia juga terinfeksi adenovirus yang sering kali menyebabkan penyakit pernapasan di antara anak-anak.

Meskipun demikian, otoritas kesehatan mengatakan kemungkinan hubungan antara penyakit itu dan Covid-19 atau vaksinnya tampaknya rendah.

Sementara itu, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mempelajari asal mula hepatitis akut misterius ini.

Hal ini karena, menurut WHO, adenovirus saja tidak dapat menjelaskan tingkat keparahan penyakit tersebut.

Eks Direktur WHO Sebut Hepatitis Akut Misterius Bisa jadi Pandemi

Kemunculan penyakit hepatitis akut jenis baru di tengah masih belum redanya pandemi Covid-19 menjadi perhatian publik.

Penyakit hepatitis akut ini disebut misterius karena tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) dan masih dalam investigasi atau pemeriksaan laboratorium.

Selain itu, hepatitis akut misterius umumnya menyerang anak-anak.

Kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya alias 'Acute Hepatitis of Unknown Aetiology' ini pun belakangan terus bermunculan di Indonesia.

Bahkan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut sudah ada 15 kasus hepatitis akut di Indonesia.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Tanda-tanda Hepatitis Akut pada Anak, Ini Tahapan Gejala yang Ringan hingga Gawat

Baca juga: Kemenkes RI: Kasus Hepatitis Akut Misterius Mulai Menyebar ke Daerah

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta KaBalitbangkes Kemenkes RI, Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut apabila kasus hepatitis akut sudah meluas bisa saja jadi pandemi baru.

"Tentang kemunggkinan penyakit apapun jadi pandemi, maka akan melalui proses ditentukan dulu sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), lalu sesudah itu dilihat lagi perkembangannya, kalau terus meluas maka baru akan disebut pandemi," ujar Prof Tjandra Yoga dalam pernyataannya seperti dikutip dari Tribunnews, Selasa(10/5/2022).

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini menyebut, berkaca pengalaman pandemi Covid-19, kasus tersebut maka pertama kali dilaporkan WHO pada 5 Januari 2020, dinyatakan PHEIC 31 Januari 2020 dan resmi menjadi pandemi pada 11 Maret 2020.

Diketahui, hepatitis akut menjadi outbreak alias Kejadian Luar Biasa (KLB) pertama kali di Eropa pada tanggal 23 April 2022.

Empat hari kemudian, di Indonesia langsung bergerak mengeluarkan surat edaran kepada seluruh rumah sakit dan Dinas Kesehatan untuk segera melakukan surveillance dan monitoring.

Kasus kematian pada anak diduga akibat hepatitis akut pun sudah muncul di Indonesia.

Tiga anak yang sebelumnya dirawat di RSCM meninggal dunia setelah dirujuk dari sebuah rumah sakit di Jakarta Barat dan

(TribunTernate.com/Qonitah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved