Menkes Tegaskan Penyakit Mulut dan Kuku Tidak Menular ke Manusia, Jokowi Minta Para Menteri Waspada
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, penyakit mulut dan kuku hanya menyerang hewan.
TRIBUNTERNATE.COM - Kemunculan penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) di tengah masih belum meredanya pandemi Covid-19 menjadi sorotan publik.
Diketahui, lebih dari 1.000 ekor sapi di Jawa Timur dilaporkan terinfeksi penyakit tersebut.
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun menanggapi adanya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.
Budi menegaskan, penyakit mulut dan kuku hanya menyerang hewan. Sehingga, dapat dipastikan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak akan menular ke manusia.
"Kami berdiskusi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), penyakit mulut dan kuku ini memang domainnya ada di hewan. Jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia."

Baca juga: Jubir Satgas Covid-19: PPKM Leveling akan Terus Berlanjut sampai Pandemi Terkendali
Baca juga: Hendak Ciduk Pelaku Curanmor, Polisi di Lampung Malah Diteriaki Maling dan Mobilnya Dirusak
"Seperti Virus SARS-CoV-2 itu loncat dari kelelawar ke manusia, Flu Babi itu loncat dari Babi ke manusia, Flu Burung itu dari Burung ke manusia virusnya," kata Budi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (11/5/2022).
Lebih lanjut Budi menuturkan, penyakit mulut dan kuku ini menyerang hewan yang berkuku genap, di antaranya seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba.
Oleh karena itu Budi meminta warga untuk tidak khawatir akan tertular penyakit mulut dan kuku pada hewan ini.
"Khusus untuk virus mulut dan kuku, virus ini memang adanya hanya di hewan yang berkuku genap. Sangat jarang yang meloncat ke manusia jadi tidak perlu khawatir," ungkapnya.
Kementan: Penyakit Kuku dan Mulut Tidak Berbahaya bagi Manusia
Sementara itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak berbahaya untuk manusia.
Namun, Syahrul mengimbau warga untuk tidak mengonsumsi hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku.
"Tidak berbahaya bagi manusia. Ya jangan dikonsumsi, (hewan) yang sakit," kata Syahrul.
Menurut Syahrul, pihaknya masih belum memutuskan untuk melakukan pemusnahan hewan yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku, melainkan mengatasinya dengan cara menyuntikkan obat-obatan pada hewan ternak yang terinfeksi.
"Untuk sementara agenda kita belim sampai pemusnahan. Karena kita masih sepakat mengatasinya dengan cara menyuntikkan obat-obatan," terang Syahrul.
Baca juga: Perhatikan Ciri-ciri Hewan Ternak Terkena Penyakit Kuku dan Mulut
Baca juga: Penyakit Kuku dan Mulut Jangkiti Ribuan Sapi di Jawa Timur, Bisakah Menular pada Manusia?