Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Menkes Tegaskan Penyakit Mulut dan Kuku Tidak Menular ke Manusia, Jokowi Minta Para Menteri Waspada

Menkes RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, penyakit mulut dan kuku hanya menyerang hewan.

Kementan
Ilustrasi penyakit mulut dan kuku pada hewan| Kementan telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kemunculan penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) di tengah masih belum meredanya pandemi Covid-19 menjadi sorotan publik.

Diketahui, lebih dari 1.000 ekor sapi di Jawa Timur dilaporkan terinfeksi penyakit tersebut.

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun menanggapi adanya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.

Budi menegaskan, penyakit mulut dan kuku hanya menyerang hewan. Sehingga, dapat dipastikan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak akan menular ke manusia.

"Kami berdiskusi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), penyakit mulut dan kuku ini memang domainnya ada di hewan. Jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia."

Kementan telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan.
Ilustrasi penyakit mulut dan kuku pada hewan| Kementan telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan. (Kementan)

Baca juga: Jubir Satgas Covid-19: PPKM Leveling akan Terus Berlanjut sampai Pandemi Terkendali

Baca juga: Hendak Ciduk Pelaku Curanmor, Polisi di Lampung Malah Diteriaki Maling dan Mobilnya Dirusak

"Seperti Virus SARS-CoV-2 itu loncat dari kelelawar ke manusia, Flu Babi itu loncat dari Babi ke manusia, Flu Burung itu dari Burung ke manusia virusnya," kata Budi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (11/5/2022).

Lebih lanjut Budi menuturkan, penyakit mulut dan kuku ini menyerang hewan yang berkuku genap, di antaranya seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba.

Oleh karena itu Budi meminta warga untuk tidak khawatir akan tertular penyakit mulut dan kuku pada hewan ini.

"Khusus untuk virus mulut dan kuku, virus ini memang adanya hanya di hewan yang berkuku genap. Sangat jarang yang meloncat ke manusia jadi tidak perlu khawatir," ungkapnya.

Kementan: Penyakit Kuku dan Mulut Tidak Berbahaya bagi Manusia

Sementara itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak berbahaya untuk manusia.

Namun, Syahrul mengimbau warga untuk tidak mengonsumsi hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku.

"Tidak berbahaya bagi manusia. Ya jangan dikonsumsi, (hewan) yang sakit," kata Syahrul.

Menurut Syahrul, pihaknya masih belum memutuskan untuk melakukan pemusnahan hewan yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku, melainkan mengatasinya dengan cara menyuntikkan obat-obatan pada hewan ternak yang terinfeksi.

"Untuk sementara agenda kita belim sampai pemusnahan. Karena kita masih sepakat mengatasinya dengan cara menyuntikkan obat-obatan," terang Syahrul.

Baca juga: Perhatikan Ciri-ciri Hewan Ternak Terkena Penyakit Kuku dan Mulut

Baca juga: Penyakit Kuku dan Mulut Jangkiti Ribuan Sapi di Jawa Timur, Bisakah Menular pada Manusia?

 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved