Terkini Internasional
Update Insiden Desak-desakan di Itaewon, Korea Selatan: Jumlah Korban Tewas Bertambah Jadi 153 Orang
Per data yang dikumpulkan Minggu (30/10/2022), tercatat 153 orang meninggal dunia dalam insiden desak-desakan di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.
Kronologi dan Kata Saksi
Saksi mata mengatakan kerumunan menjadi semakin "kacau" seiring berjalannya malam.
Sesaat sebelum pukul 22.20 malam waktu setempat, situasi menjadi tidak terkendali, desak-desakan terjadi ketika orang-orang menuruni gang sempit dan miring yang juga sudah penuh sesak.
Mereka yang berada di puncak jalan sepanjang 41 meter itu mulai berjatuhan, sehingga orang-orang di bawah mereka terguling-guling.
Orang-orang yang panik pun terperangkap dan susah bernapas, hingga akhirnya banyak yang mengalami serangan jantung.
Dalam rekaman yang beredar, terlihat ada puluhan orang yang mencoba memanjat sisi bangunan untuk menghindari desak=desakan, sementara yang lain dengan putus asa berteriak minta tolong.
Seorang saksi menggambarkan jenazah yang menumpuk seperti "makam".
Sebenarnya, insiden ini terjadi hanya 97 meter dari pos pemadam kebakaran terdekat.
Sayangnya, para pekerja darurat juga mengalami kesulitan untuk menjangkau korban karena adanya kemacetan lalu lintas dan kepadatan kerumunan.
Seorang gadis 14 tahun mengatakan, dia dengan panik menelepon polisi dua kali untuk meminta bantuan pada malam hari, tetapi kekhawatiran panggilannya tidak terjawab.
Seo Na-yeon mengatakan, dia dan teman-temannya merasa jumlah kerumunan sudah berbahaya ketika mereka tiba di daerah itu pada pukul 6 sore, menurut laporan New York Times.
Dia mengatakan kepada pihak berwenang bahwa kontrol lalu lintas seharusnya sudah diperlukan.
Namun menurutnya, saat itu tidak ada petugas polisi yang mengatur kerumunan - meskipun juga sudah beberapa petugas di kawasan itu yang memindahkan para pedagang kaki lima.

Setelah terjebak dalam kerumunan besar orang di gang sempit, Seo dan teman-temannya sekali lagi menelepon polisi dan memohon intervensi.
Namun, polisi dilaporkan tidak langsung turun ke lokasi kerumunan hingga akhirnya menjadi fatal.