Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Update Insiden Desak-desakan di Itaewon, Korea Selatan: Jumlah Korban Tewas Bertambah Jadi 153 Orang

Per data yang dikumpulkan Minggu (30/10/2022), tercatat 153 orang meninggal dunia dalam insiden desak-desakan di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

allkpop.com
Insiden desak-desakan di Distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan saat perayaan Halloween, Sabtu (29/10/2022) malam. 

Video yang beredar di media sosial menunjukkan setumpuk jenazah terjepit di antara bangunan.

Beberapa orang di bagian bawah kerumunan yang bertumpukan tampak tidak sadarkan diri, sementara yang lain menjangkau petugas medis yang berjuang keras untuk membebaskan mereka dari insiden desak-desakan itu.

Tim penyelamat mencoba menarik orang-orang yang terperangkap di bawah jenazah ketika rumah sakit lapangan didirikan untuk menangani ratusan korban.

Korban selamat juga terlihat berjejeran di trotoar dan dibungkus dengan selimut foil agar tetap hangat setelah berdesakan.

Polisi mengatakan sejumlah orang diberi CPR di jalan-jalan, sementara banyak orang lainnya dibawa ke rumah sakit terdekat.

Keluarga yang stres dengan panik menelepon pihak berwenang untuk mendapatkan kabar terbaru, ratusan orang mengajukan laporan orang hilang.

Seorang ayah menerima telepon yang memilukan dari pihak berwenang pada Minggu pukul 1 pagi, mengatakan putrinya yang berusia 20an tahun telah tewas.

Dia mengatakan kepada Reuters: "Berita ini datang seperti sambaran petir dari langit biru."

Insiden ini menjadi yang paling mematikan di negara itu sejak tenggelamnya kapal feri tahun 2014 yang menewaskan 304 orang; sebagian besar korban tewas adalah siswa sekolah menengah.

Hingga tengah hari, pihak dari Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan, Lee Sang-min mengatakan, setidaknya 90 persen korban telah diidentifikasi.

Namun, proses identifikasi agak terhambat karena ada beberapa warga negara asing dan remaja yang belum memiliki kartu identitas.

Kata Pakar

Sekitar 24 jam sebelumnya, sudah ada tanda-tanda bahwa perayaan itu akan menarik kerumunan dengan jumlah banyak yang berbahaya.

Antisipasi dan pencegahan yang terperinci memang diperlukan untuk acara besar seperti festival, tetapi protokol semacam itu tidak berlaku untuk ruang publik - iini artinya, tidak ada lembaga yang jelas yang bertanggung jawab.

Kim Dae-jin, profesor teknik keselamatan dan studi mitigasi bencana di Universitas Woosuk, mengatakan bahwa rencana keselamatan harus diintegrasi ketika diperkirakan ada ribuan orang yang turun di tempat yang sama.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved