Halmahera Selatan
Begini Makna Ikon Burung Bidadari di Tugu Zero Point Halmahera Selatan
Begini penjelasan dan makna ikon burung bidadari pada Tugu Zero Point di Halmahera Selatan Maluku Utara.
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
Adalah untuk mengangkat kembali kearifan Halmahera Selatan, yang telah dan atau sengaja dipunahkan.
"Bahwa status penamaan Semioptera Wallacii oleh G.R. Gray dari Britsh Museum adalah Bidadari Bacan dan bukan Bidadari Halmahera, "ucapnya.
Hal itu merujuk pada publikasi awal Bidadari Bacan, dalam perjalanan Alfred Russel Wallace di Pulau Bacan, pada Oktober 1858-April 1859.
Ketika berada di Bacan, Ali (asisten Wallace) yang berasal dari melayu, memperoleh burung ini dari Kesultanan Bacan.
Dan membawakan kepada Wallace dan oleh Wallace menyebutnya, sebagai Bird of Paradise karena kecantikannya.
"Kemudian hak atas nama Semioptera Wallacii, adalah Bidadari Bacan, "tuturnya.
Nama itu diperkuat dengan publikasi Walter Goodfellow (1927), yang menyebutkan bahwa pada 1926, telah melakukan perjalanan ke Halmahera.
Dan setelah pencarian panjang, melihat langsung burung Bidadari di daerah ujung semenanjung timur Halmahera, yaitu Patani.
"Dan menyatakan bahwa individu Burung Bidadari yang dijumpai merupakan sub jenis yang berbeda dengan yang ditemukan oleh Wallace di Bacan, "paparnya.
Hasil riset yang telah dilakukan, ikon Zero Point di Labuha Halmahera Selatan, dengan Burung Bidadarinya.
Adalah Bidadari Bacan (Semioptera Wallacii), bukan Bidadari Halmahera.
Yang selalu didengung-dengukan, dan segaja mempengaruhi opini warga, sehingga seakan-akan adalah hak paten Pulau Halmahera.
Baca juga: Rakorcab DPC Gerindra Morotai Ditunda, Muhaimin Syarif: Cuaca Jadi Kendala
Kemudian sangatlah tidak tepat, kalau ikon Kota Labuha, Halmahera Selatan menggunakan Burung Bidadari.
"Burung Bidadari Halmahera bukanlah Semioptera Wallacii, karena tidak ditemukan oleh Alfred Russel Wallace."
"Maka oleh Coates dan Bishop (1997) dalam laporan publikasinya, menyebut Bidadari Halmahera dengan sebutan Semioptera Wallacii Halmaherae, "pungkasnya. (*)