Menuntut Keadilan, Begini Curahan Hati Para Nakes RSUD Chasan Boesoirie Ternate
Para Nakes yang bertugas di RSUD Chasan Boesoirie Ternate meminta keadilan, karena TTP mereka tidak diberikan sejak 15 bulan terakhir.
Penulis: Randi Basri | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Curhatan para tenaga kesehatan (Nakes) RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
Pasalnya beberapa pekan terakhir, para petugas RSUD Chasan Boesoirie Ternate, melakukan unjuk rasa.
Baik di RSUD Chasan Boesoirie Ternate sendiri, kediaman Gubernur hingga kantor Kejati Maluku Utara.
Mereka menuntut Gubernur Maluku Utara, segera lunaskan pemotongan TPP 900 PNS medis dan non medis selama 15 bulan.
Baca juga: Inspektorat Dinilai Berbohong Soal Dokumen Audit Direktur, Nakes: Kami Boikot Pelayanan Rumah Sakit
Selain itu, mereka juga mendesak Kejati Maluku Utara, untuk tetapkan dr Syamsul Bahri selaku Direktur sebagai tersangka.
Bahkan mereka juga mengancam, lakukan aksi boikot pelayanan Rumah Sakit.
Hal itu setelah adanya aksi unjuk rasa, di depan Kantor Kejati Maluku Utara, Jumat (23/12/2022).
Kepada TribunTernate.com seorang Nakes yang enggan namanya dipublis mengaku.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan, sudah berlangsung beberapa pekan kemarin.
Bahkan kali ini masih berlangsung dengan tuntutan yang sama, di mana meminta Gubernur untuk melihat permasalah ini.
Sebab jika tidak kata dia akan ada pemboikotan pelayanan di RSUD. Karena saat ini puluhan Nakes ini terus ditipu.
"Kita kembali ditipu, dibuang kesana kemari, sudah beberapa hari kita menghabiskan tenaga."
"Waktu dan materi hanya memperjuangkan hak kami para Nakes, "ucapnya.
Tentu baginya jika tidak ada kepastian haruskan, penegak hukum mana yang bisa dipercaya.
Olehnya itu jika tidak ada kepastian dan masih dibuang sana kemari, maka jelas Senin akan ditutup pelayanan di rumah sakit.