Ada Kemungkinan Pelaku Bertambah dalam Kasus Pembunuhan oleh Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Ponijo diduga sebagai perantara antara Mbah Slamet dengan empat korban pembunuhan asal Pesawaran, Lampung.
TRIBUNTERNATE.COM - Polisi masih terus mengembangkan penyelidikan dalam kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yakni Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45).
Sejauh ini, diketahui total ada 12 orang yang menjadi korban.
Kini terungkap, ada kemungkinan jumlah pelaku dalam kasus pembunuhan berantai ini bertambah.
Seorang pria di Lampung bernama Ponijo diamankan Polres Pesawaran karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan berantai dukun pengganda uang, Mbah Slamet.
Ponijo diduga sebagai perantara antara Mbah Slamet dengan empat korban pembunuhan asal Pesawaran, Lampung.
Kini Ponijo telah diberangkatkan dari Lampung ke Banjarnegara untuk menjalani proses penyelidikan.
Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo menjelaskan Ponijo telah menjalani pemeriksaan awal di Polres Pesawaran.
“Dan nantinya yang akan menentukan status dari Ponijo tersebut adalah di Polres Banjarnegara,” ungkapnya, Selasa (11/4/2023), dikutip dari TribunLampung.com.

8 Korban Telah Diidentifikasi
Diketahui, keempat korban asal Pesawaran, Lampung merupakan dua pasangan suami istri yang dikabarkan menghilang sejak 2021 setelah merantau ke Jawa.
Dalam pemeriksaan awal di Polres Pesawaran, terungkap Ponijo merupakan sosok yang mengenalkan para korban ke Mbah Slamet.
“Dan dapat disimpulkan bahwa Ponijo ini memiliki hubungan dengan pelaku Slamet Tohari atau Mbah Slamet dengan para korban yang ada di Pesawaran,” imbuhnya.
Baca juga: Diduga karena Cekcok, Pria di Boyolali Tusuk Istri hingga Perutnya Robek, Korban Dilarikan ke RS
Baca juga: Sambada, Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Densus 88 di Lampung, Dikenal sebagai Petani Kopi
Baca juga: Siswi SMP di Polewali Mandar Jadi Korban Pemerkosaan, 5 Pelaku Ditangkap, 3 Masih di Bawah Umur
Selain itu, Ponijo juga membawa korban dari Lampung menuju Banjarnegara untuk menjalani ritual pengganda uang.
AKBP Pratomo Widodo mengatakan, Polres Pesawaran dan Polres Banjarnegara bekerjasama untuk mengungkap kasus pembunuhan berantai Mbah Slamet.
Mulai dari mengungkap identitas para korban hingga mengamankan perantara yang diduga ikut terlibat.
“Dalam hal ini Polres Banjarnegara dan Polres Pesawaran yang telah saling berkomunikasi dan saling membantu pada penyidikan di sana,” sambungnya.
Daftar korban pembunuhan Mbah Slamet yang telah teridentifikasi:
1. Paryanto (53) warga Sukabumi
2. Irsad (43) warga Lampung
3. Wahyu Triningsih (40), korban merupakan istri Irsad.
4. Mulyadi Pratama (46), warga Palembang
5. Suheri warga Lampung
6. Riani warga Lampung, istri Suheri
7. Theresia Dewi (47) warga Magelang
8. Okta Ali Abrianto (31) warga Magelang, anak Theresia
Baca juga: Ibu dan Anak Jadi Korban Kekejian Mbah Slamet di Banjarnegara: Pagi Pergi, Malam Tak Bisa Dihubungi
Baca juga: Terungkap Jejak Digital Diduga Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Ayo Digeruduk Bareng-bareng
Baca juga: Chat WA Terakhir Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Takut Mati dan Share Loc Rumah Mbah Slamet
Pasutri Asal Lampung Sempat Gadaikan Mobil
Pasangan suami istri asal Kabupaten Pesawaran, Lampung sempat menggadaikan mobil mereka sebelum pergi ke Banjarnegara, Jawa Tengah.
Keduanya menggadaikan mobil Daihatsu Xenia sebesar Rp15 juta dan uangnya dibawa untuk diberikan ke Mbah Slamet.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan pasangan suami istri bernama Suheri dan Riani sempat berpamitan ke anaknya sebelum pergi ke Jawa.
"Jadi mobil yang digadaikannya itu untuk bertemu dengan pelaku Mbah Slamet."
"Keduanya berpamitan kepada anaknya untuk bekerja di padepokan Tulungagung," jelasnya, Sabtu (8/4/2023), dikutip dari TribunLampung.com.
Setibanya di Banjarnegara, kedua korban masih bisa berkomunikasi dengan anaknya.
Komunikasi korban dengan anaknya yang terakhir terjadi pada 8 September 2021 dan setelah itu kedua korban menghilang.
Diduga keduanya dibunuh Mbah Slamet dan pihak keluarga baru mengetahui setelah kasus pembunuhan berantai terungkap.
"Keluarga korban kehilangan komunikasi sampai bulan April 2023, pihak keluarga mengetahui bahwa korban sudah meninggal dunia setelah melihat Mbah Slamet di televisi dan media sosial," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Gedong Tataan, Polres Pesawaran, Kompol Hapran, mengatakan hasil pencocokan jasad korban dengan anak pasangan Suheri-Riani belum keluar.
Anak korban yang bernama Rani Dwi Wulandari telah menjalani tes antemortem di Polres Banjarnegara didampingi pamannya untuk mencocokkan DNA.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria di Lampung yang Kenalkan Korban dengan Mbah Slamet Diamankan, Ada Kemungkinan Pelaku Bertambah
Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Mulyadi Dikenal Suka Membantu Orang |
![]() |
---|
Ibu dan Anak Jadi Korban Kekejian Mbah Slamet di Banjarnegara: Pagi Pergi, Malam Tak Bisa Dihubungi |
![]() |
---|
Update Kasus Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Ibu dan Anak Diduga Jadi Korban |
![]() |
---|
Kasus Pembunuhan oleh Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Polda Jateng Terima 17 Aduan Orang Hilang |
![]() |
---|
Mulyadi, Korban Pembunuhan oleh Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Sudah Hilang Sejak 2021 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.