Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Selatan

DPRD Halmahera Selatan Minta Warga Tak Perlu Polemikkan Isu Pemindahan Ibu Kota Kecamatan

Sagaf Hi. Taha, meminta kepada warga agar tak lagi polemikkan isu pemindahan ibu kota Kecamatan Mandioli Utara dari Desa Indong ke Desa Pelit

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com
Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPD Partai Golkar Halmahera Selatan, Sagaf Hi Taha 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Ketua Komisi I DPRD Halmahera Selatan, Sagaf Hi Taha, meminta kepada warga agar tak lagi polemikkan isu pemindahan ibu kota Kecamatan Mandioli Utara dari Desa Indong ke Desa Pelita.

Sebab menurut dia, penempatan ibu kota merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pembentukan kecamatan sesuai ketentuan dan syarat yang berlaku.

“Jadi untuk menjaga harmonisasi dan stabilitas sosial masyarakat, maka pernyataan yang melahirkan kegaduhan sebaiknya dihindari,” ujarnya, Selasa (4/7/2023).

“Dan alhamdulillah Pak Camat sudah bertemu di forum klarifikasi. Semoga semuanya berakhir aman dan damai,” sambung Sagaf.

Politisi Partai Golkar ini juga mengaku, Komisi I DPRD Halmhera Selatan mengapresiasi Camat Mandioli Utara Haris E. Arobi atas langkah penyelesaian polemik yang diambilnya lewat forum klarifikasi.

Namun Sagaf menyatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait permintaan sebagian warga Desa Indong yang tak menginginkan lagi Haris E. Arobi dipergahankan debagai Camat Mandioli Utara.

“Terkait dengan permintaan masyarakat, saya kira itu domainnya Pak Bupati. Tinggal Bupati menanggapinya seperti apa,” tandasnya.

Baca juga: Hingga Sekrang, KPU Halmahera Selatan Belum Terima Perbaikan Administrasi 540 Bacaleg

Sekadar diketahui, Camat Mandioli Utara Haris E. Arobi pada Senin (3/7/2023) kemarin, menggelar rapat terbuka bersama ratusa warga Desa Indong.

Lewat rapat ini, dia mengkalrifikasi isu pemindahan ibu kota Kecamatan Mandioli Utara dari Desa Indong ke Desa Pelita, yang belakangan memantik reaksi warga Indong.

Haris mengaku, isu pemindahan ibu kota tersebut bermula dari pernyataannya ketika sambutan di acara wisudawan PAUD di Desa Pelita.

Di mana, ia mengatakan bahwa petinggi-petinggi politik waktu itu salah menempatkan ibu kota Kecamatan Mandioli Utara. Harusnya, ibu kota ditempatkan di Desa Pelita.

“Tapi saya tidak sampaikan bahwa lebih baik ibu kota kecamatan di Desa Indong kita pindahkan ke Pelita,” ujar Haris.

“Saya sampaikan begini karena melihat semangat pemerintah desa (Pelita) antusias melaksanakan kegiatan. Sehingga saya sampaikan motivasi dan dorongan, kemudia menjadi motivasi ibu kota kecamatan,” sambungnya.

Karena itu, Haris menegaskan tidak memprofokasi masyarakat Desa Pelita dan Indong terkait dengan pernyataannya ketika sambutan di acara wisudawan PAUD.

“Kita punya masyarakat, saya datang dengan niat yang baik untuk membangun. Tujuannnya mendorong Kepala Desa (Indong) di kecamatan untuk membangun,” tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved