Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

BKKBN Malut

Aksi Perubahan 'Sejati' Sekolah Jenius Atas Stunting

Aksi perubahan 'Sejati' sekolah jenius atas Stunting oleh BKKBN Maluku Utara

Editor: Munawir Taoeda
Dok BKKBN Maluku Utara
PROGRAM: Foto bersama usai rapat pencegahan dan penurunan Stunting oleh BKKBN Maluku Utara, Selasa (29/8/2023). 

Secara umum, status gizi masyarakat Indonesia telah meningkat dari tahun ke tahun, namun masih terdapat beberapa indikator gizi yang perlu diperbaiki.

Hasil Survei status gizi Indonesia menunjukkan 21,6 persen mengalami Stunting.

Berdasarkan data kemenkes 2018 masalah anemia yang sebagian besar berasal dari kelompok umur 15-24 tahun yaitu sebanyak 84,6 persen.

Sementara itu, Laporan Nutrisi Global tahun 2020 mengklasifikasikan Indonesia sebagai negara yang mengalami dua masalah gizi utama, yaitu anemia dan Stunting.

Faktor penyebab masalah gizi sangat kompleks, tidak hanya terkait akses pelayanan kesehatan dan kecukupan asupan makanan bergizi tetapi juga terkait dengan perilaku masyarakat.

Perubahan perilaku merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah Stunting. Perubahan perilaku akan lebih mudah terjadi apabila menyentuh emosi kelompok sasaran.

Upaya perubahan perilaku perlu dilakukan dengan merancang sebuah metode pembelajaran melalui modul pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teori BCD (Behavior Centre Design).

Yang dimulai dari sekolah-sekolah yang lebih berfokus perubahan pengetahuan sejak dini secara emosional yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.

Sejati merupakan suatu aksi perubahan yang mempunyai manfaat antara lain bisa meningkatkan Kinerja Bidang Pendidikan dan Kebudayaan dalam menghasilkan SDM Indonesia yang berkualitas dan berkarakter.

Mengikut sertakan profesi kesehatan untuk berkontribusi dalam perubahan perilaku, memudahkan bagi organisasi untuk berpatisipasi dalam prorgam pencegahan Stunting dari hulu.

Memudahkan kerja-kerja kolaborasi dalam pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan sumber daya manusia.

Suasana rapat pencegahan dan penurunan Stunting oleh BKKBN Malut
Suasana rapat pencegahan dan penurunan Stunting oleh BKKBN Maluku Utara

Serta membantu kinerja visi dan misi pemerintah daerah demi membangun sumber daya yang berkualitas dimasa depan.

Sejati juga bertujuan untuk mewujudkan Modul kurikulum berbasis gizi dan kesehatan (1000 HPK), terselenggaranya pembelajaran dengan berpedoman pada modul gizi dan kesehatan.

Di Sekolah Menengah Atas (SMA) serta Tersedia Peraturan Gubernur Maluku Utara tentang kurikulum stunting.

Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara, Nuryamin, S.TP,M.M sangat mendukung aksi perubahan ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved