Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Selatan

Masdar Karim Minta Harita Nickel Halmahera Selatan Bayar Lahan Warga yang Dijadikan Jalan Produksi

Dijadikan Jalan Produksi, DPRD Halmahera Selatan Minta Harita Nickel Segera Bayar Lahan Warga

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Nurhidayat Hi Gani
SIKAP: Anggota Komisi II DPRD Halmahera Selatan, Masdar Karim ketika memberi komentar terkait aksi pemalangan di jalan produksi Harita Nickel, Selasa (29/8/2023). Ia meminta pihak perusahaan tersebut segera membayar lahan warga yang dijadikan jalan produksi. 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Anggota Komisi II DPRD Halmahera Selatan, Masdar Karim meminta.

Harita Nickel segera membayar lahan warga Desa Soligi, Obi Selatan yang dijadikan jalan produksi.

Ia menilai aksi palang jalan produksi, yang dilakukan pemilik lahan.

Merupakan tindakan strategis agar industri pertambangan tersebut, segera menunaikan kewajibannya.

Baca juga: Tak Bayar Lahan, Jalan Produksi Harita Nickel Halmahera Selatan Dipalang Warga

"Kewajiban perusahaan untuk bayar, karena di dalam lahan itu ada kesinambungan hidup pemiliknya, "ujarnya, Selasa (29/8/2023).

Politisi Gerindra ini menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya bakal turun mengecek jalan produksi tersebut.

Karena itu, ia berharap Harita Nickel segera menemui pemilik lahan dan mencari solusi konkrit.

"Ini supaya proses aktivitas perusahaan tidak terganggu, dengan hal-hal seperti itu, "tandasnya.

Sebelumnya, pemilik lahan, Tamrin Nasir mengaku aksi palang jalan dilakukan karena.

Pihak Harita Nickel belum membayar lahan, milik orangtuanya seluas 9,5 hektar.

"Aksi ini sudah beberapa hari, kemudian kemarin juga kita palang. Dan hari ini kita palang lagi, "ujarnya.

Ia menjelaskan, awalnya pihak perusahaan mengklaim lahan sudah dihibahkan pemerintah desa setempat.

Namun saat dikoordinasikan kembali, ternyata belum dihibahkan.

Olehnya itu ia meminta Harita Nickel, untuk membayar lahan Rp 100 ribu per meter.

Baca juga: DPRD Halmahera Selatan Sarankan Pemdes Berinovasi Produksi Minyak Kelapa Pakai Dana Desa

"Tapi mereka nego sampai Rp 10 ribu per meter, saya sayangkan karena itu lahan kebun orangtua."

"Jadi saya minta mereka bayar satu kali, dengan nilai Rp 5 miliar."

"Tapi sampai sekarang tak ada kejelasan, jadi ini penyerobotan lahan, karena lahan sudah digusur lama, "terangnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved