Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ukhuwah Wathaniyah dalam Koalisi Perubahan, Persatuan Aswaja dan Wahabi

Ukhuwah Wathaniyah dalam koalisi perubahan Pilpres 2024, ini adalah persatuan antara Aswaja dan Wahabi

Editor: Munawir Taoeda
Dok Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri
IDIOLOGI: KH. Imam Jazuli, Lc. MA, alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kamis (14/9/2023). 

Sementara bila cinta sudah tumbuh mekar, berjuang dan berkorban demi bangsa dan negara menjadi sebuah keniscayaan.

Saat itulah lahir yang disebut Persaudaraan Kebangsaan atau Ukhuwah Wathaniah.

Persaudaraan Kebangsaan juga merupakan akar bagi pohon Persatuan dan Kesatuan Kebangsaan (Wahdah Wathaniah).

Persaudaraan adalah awal bagi persatuan dan kesatuan. Tanpa persaudaraan, persatuan mudah pecah dan runtuh.

Sebuah negara yang gagal bersatu, diwarnai konflik dan perpecahan, disebabkan anak bangsanya tidak bersaudara.

Dengan kata lain, Persatuan Bangsa dan Negara (Wahdah Wathaniah) adalah buah manis Persaudaraan Kebangsaan.

Koalisi PKB dan PKS adalah cerminan dari persaudaraan ini, dalam rangka mewujudkan persatuan.

Dalam buku "Al-Islam wa al-Hadharah Al-Gharbiyah," Muhammad Muhammad Husain (1912-1982) mengatakan bahwa ukhuwah wathaniyah dari sekedar ukhuwah Islamiah.

Siapapun yang tinggal di sebuah negara (wathan), maka wajib baginya untuk gotong royong (ta'awun) menyempurnakan kehidupan dan sistem (nizham) negaranya tersebut.

Ada sebuah hikmah dari pasa sahabat Nabi saw., yang mengatakan: "sesuatu yang wajib dilakukan seorang muslim terhadap muslim lainnya juga wajib dilakukan terhadap seluruh warga negaranya (ahlun wathan)" (hlm. 20).

Persaudaraan Kebangsaan ini sangat penting, terutama sejak sistem politik monarki terkubur sejarah.

Kemudian negara bangsa (nation state) lahir ke dunia, bersamaan pula dengan perlawanan terhadap kolonialisme.

Negara bangsa hadir sebagai imaji baru, yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Imaji ini tentang kedaulatan manusia dalam mengatur dirinya sendiri, dan menentukan nasibnya sendiri.

Walaupun pada gilirannya berganti perspektif, dimana negara yang telah menerima mandat dari rakyat akan berperan dalam mengatur rakyatnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved