Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

DLH Hentikan Operasi Galian C

Aktivitas Galian C di Ternate Ditutup, Pemilik CV Dragon Ungkap Akar Permasalahan

Frans Tendean pemilik CV Dragon akhirnya buka suara setelah usahanya yang menjadi polemik hingga ditutup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate

Penulis: Randi Basri |
Tribunternate.com/ Randi Basri
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate menutup sementara aktivitas galian C milik CV Dragon yang beroperasi dilingkungan RT01/RW01, Kelurahan Sulamdaha, Kota Ternate, Kamis (2/11/2023) 

TRIBUNTERNATE.COM-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate menutup sementara aktivitas galian C milik CV Dragon yang beroperasi dilingkungan RT01/RW01, Kelurahan Sulamdaha, Kota Ternate.

Langkah tegas diambil DLH menyusul sejumlah temuan di lapangan yang dianggap fatal, seperti dugaan penyelahgunaan izin pemerataan lahan untuk aktivitas galian C.

Frans Tendean pemilik CV Dragon akhirnya buka suara setelah usahanya yang menjadi polemik hingga ditutup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate.

Menurut Frans, usahanya yang beroperasi di lingkungan RT01/RW01, Kelurahan Sulamdaha, Kota Ternate memang saat ini belum bisa beroperasi.

Itu lantaran belum diizinkan karena ada beberapa kendala di lapangan salah satunya dikeluhkan warga.

“Tidak beroperasi karena kemarin ada warga di situ yang tidak puas protes karena mereka mau keinginanya dipenuhi kita,” ucap Frans saat dikonfirmasi TribunTernate.com, Kamis (2/11/2023).

Dia menyebut, yang menjadi masalah disitu bukan sekelompok warga melaikan hanya satu warga yang berada di sekitaran lokasi tersebut.

Baca juga: Aktivitas CV Dragon di Kelurahan Sulamadaha Ternate Dikeluhkan

Keluhan dari satu warga itu meminta agar bangun talud berbentuk U tepat di depan rumahnya.

Tentu kata Frans, lokasi tanah sesuai permintaan warga itu sudah di luar area usahanya.

“Kita belum bisa bangun karena itu bukan masuk lokasi tanah kita.

Kalau jalan keluar masuk truk memang posisi are kiri kanan tetapi kita bangun talud, tapi permintaan warga itu kita belum bisa,” jelasnya.

Tentu jika dipenuhi permintaan untuk bangun talud, di kemudian hari keluarga atau anak meraka yang tidak sengaja bermain dan keluar

Pada posisi jalan utama yang menjadi keluar masuk truk dengan material, ketika terjadi kecelakaan maka siapa yang akan bertangung jawab.

“Alasan ini sehingga kita juga belum bisa penuhi permintaan dari mereka untuk bangun talud,” ungkapnya.

Sambari begitu Frans, sangat menyangkan dengan kejadian itu sehingga aktivitas usahanya diberhentikan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved