Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Demo di Polres Halmahera Selatan

Kapolres Halmahera Selatan Tegaskan Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Tak Mandek

AKBP Aditia Kurniawan menanggapi desakan Korp HMI Wati (Kohati) Cabang Ban terkait lambannya penanganan seluruh kasus dugaan kekerasan seksua

|
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com
Kapolres Halmahera Selatan AKBP Aditia Kurniawan. Ia menegaskan seluruh kasus dugaan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak tidak mandek dan tetap diproses, Senin (18/12/2023). 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Kapolres Halmahera Selatan AKBP Aditia Kurniawan menanggapi desakan Korp HMI Wati (Kohati) Cabang Ban terkait lambannya penanganan seluruh kasus dugaan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Adapun desakan itu, disampaikan puluhan mahasiswa dalam aksi demonstrasi yang berlangsung dia depan Mapolres Halmahera Selatan, Jl Karet Putih, Bacan Selatan, Senin (18/12/2023).

Aditia menegaskan seluruh kasus yang berproses tidak akan mandek.

Hanya saja menurut dia, penanganan kasus dugaan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak berbeda dengan kasus-kasus lain, karena harus hati-hati dalam pembuktiannya.

"Tindak pidana ini kan penangannya harus khusus, tidak boleh sembarangan. Tapi pada intinya perkara itu tidak mandek, semuanya kita tetap proses," ujarnya saat dihubungi.

"Seperti kasus dugaan pencabulan di salah satu pondok pasantren yang jadi tuntutan, itu kita sudah gelarkan di Polda. Mungkin minggu ini kita minta saran san pendapat di Polda tentang perkembangan kasusnya," tambah Aditia.

Perwira polisi dua bunga melati ini juga menyebut, aksi demonstrasi yang dilakukam Kohati Cabang Bacan adalah bagian dari kontrol publik terhadap kinerja Institusi Polri.

Aditia menganggap biasa jika ada tuntutan pencopotan dirinya dari jabatan Kapolres Halmahera Selatan pada aksi demonstrasi tersebut.

"Sebagai Kapolres, saya berterimakasih kepada aksi dari teman-teman Kohati, karena itu kontrol terhadap kami juga," pungkasnya.

Baca juga: Bupati Halmahera Selatan Resmi Terima Aduan Mahasiswa, Nasip Kades Dowora Diujung Tanduk

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Korp HMI Wati (Kohati) Cabang Bacan, menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolres Halmahera Selatan, Jl Karet Putih, Bacan Selatan, Senin (8/12/2023).

Dalam aksi ini, massa mendesak polisi menuntaskan seluruh kasus dugaan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang terjadi pada tahun 2023.

Selain itu, mereka juga mendesak agar Kapolres Halmahera Selatan AKBP Aditia Kurniawan dan Kanit PPA Reskrim Brigpol Afriani Nurdin dicopot dari jabatan.

Massa menilai, Kapolres dan jajarannya tak mampu memberi kepastian hukum terhadap korban maupun terduga pelaku kekerasan perempuan dan anak.

Pantauan TribunTernate.com, aksi tersebut berlangsung sekira pukul 10.20 WIT. Pendemo, tampak membawa sebuah kerangka peti mayat dibungkus kain putih.

Kemudian, massa juga membawa spanduk bertuliskan "Interupsi Polres, Halmahera Selatan Darurat Kekerasan Seksual, Hukum Telah Mati".

Beberapa saat kemudian, massa membakar kerangka peti mayat tersebut beserta ban bekas sambil berorasi.

Massa yang memaksa masuk ke dalam Mapolres Halmahera Selatan, nekat mendorong palang pintu gerbang hingga jatuh.

Sejumlah polisi yang mengawal demonstrasi itu, serentak bereaksi. Aksi saling dorong antara polisi dan massa pun terjadi sekejab. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved