Jaga Supaya Harga Tak Kemahalan, Pj Bupati Morotai Minta Warga Menanam

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Supaya memperkuat ketahanan pangan.

Pj Bupati Pulau Morotai Muhammad Umar Ali minta warganya sudah harus mulai belajar menanam.

Bagi yang tak punya lahan perkebunan, kata dia, maka memanfaatkan pekarangan rumah untuk kebutuhan makan sehari-hari.

"Ketahanan pangan sangat penting buat kita. Pekarangan-pekarangan rumah kita itu kita jadikan tanaman hortikultura pakai polibek. Tanam rica (cabai) di pekarangan rumah, ini rica (cabai) saja bisa mahal," kata Umar  di hadapan ratusan warga Pulau Rao beberapa waktu lalu.  Kamis (21/12/2023).

Naiknya harga barang baik sembako maupun tanaman hortikultura menurut dia santai snagat  tidak menentu, sehingga perlu diantisipasi sejak dini.

"Ini tolong dijaga. Kalau ada keluarga yang tanam satu dua polibek cabai dan tomat, berarti harganya tidak naik tinggi. Di Indonesia ini semuanya tinggi termasuk Morotai. Padahal kita punya hutan dan lahan yang sangat besar. Jadi di kebun dan di pekarangan rumah itu ditanam cabai dan tomat dulu yang paling utama," harapnya.

Untuk Pemerintah Daerah sendiri, menurut Umar, telah menyiapkan langkah strategis dalam mengantisipasi inflasi.

Dimana, lanjut Umar, Pemda akan mengintervensi langsung petani mulai dari pengelolaan lahan, pembibitan, hingga pemasaran.

"2024 mulai Januari, saya intervensi mulai dari petani yaitu Saprodi-nya (Sarana produksi pertanian). Mulai dari pengolahan lahan, penyediaan BBM, Pupuk, bibit dan sebagainya sampai panen itu dibantu dan diintervensi oleh Pemda," katanya.

Baca juga: Belum ada yang Terindikasi Wabah Mirip Covid- 19 di Morotai

Bagi Umar, upaya Pemda dalam menjaga stabilitas harga produk Hortikultura di Morotai di beberapa bulan terakhir, dianggap cukup berhasil.

"Morotai ini semua Kabupaten/Kota di Maluku Utara inflasi, tinggi semua harga. Harga cabai juga semua sudah tinggi. Pemda juga intervensi sehingga stabilitas harga di pasar terjaga"

"Memang ada satu dua pedagang atau pengumpul yang naikkan harga tapi paling tidak di dua minggu terakhir Morotai masih bisa kita jaga. Jadi kita stabilkan harga. Itu intervensi pemerintah langsung ke pengumpul atau langsung ke petani," pungkasnya (*)