Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Stunting Masih Tinggi, Desa Nakamura Jadi Lokus Prioritas Sosialisasi dan Pemantauan TP PKK Morotai

Karena kasus Stunting masih tinggi, Desa Nakamura jadi Lokus prioritas sosialisasi dan pemantauan TP PKK Pulau Morotai, Maluku Utara

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Fizri Nurdin
PROGRAM: Ketua TP PKK Pulau Morotai, Nurlela Muhammad Umar Ali saat memberikan obat kepada anak-anak yang terdampak stunting, di Desa Nakamura, Morotai Selatan, Sabtu (3/2/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - TP PKK Pulau Morotai terus melakukan sosialisasi dan pemantauan di Desa-desa, kaitannya dengan kasus Stunting

Awal tahun ini, TP PKK berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan Morotai Selatan, Puskesmas Morodadi dan Lemerintah Desa Nakamura.

Melakukan pemantauan pantau dan sosialisasi langsung, kaitannya dengan pencegahan Stunting dan pernikahan dini di Desa Nakamura.

Giat yang itu dipimpin langsung, Ketua TP PKK Pulau Morotai, Nurlela Muhammad Umar Ali yang didampingi Camat Morotai Selatan, Suryati Taher.

Baca juga: Pemkab Morotai Siap Terima Kunjungan Tim DPAA Terkait Pemulangan Tulang Jenazah Tentara Amerika

Kepala Puskesmas Morodadi, M Sukri Samaun; Kades Nakamura, Yakit Arsyad dan sejumlah Nakes di Poskesdes Desa Nakamura, Sabtu (3/2/2024).

Kepada TribunTernate.com, Nurlela Muhammad Umar Ali mengatakan, Desa Nakamura menjadi lokasi awal tahun 2024.

Untuk pemantauan dan sosialisasi soal pencegahan Stunting, dan pencegahan perwakilan dini desa setempat.

Sebab Desa Nakamura merupakan salah satu Desa yang kasus Stunting-nya tinggi, dibandingkan dengan desa-desa lain.

Menurutnya, lambatnya penurunan angka stunting akibat dari polah asuh anak dari orangtuanya yang kurang baik.

Desa Namakura Morotai jadi loksu Stunting TP PKK
Ketua TP PKK Pulau Morotai, Nurlela Muhammad Umar Ali saat memberikan arahannya ke warga Desa Nakamura, kaitannya dengan kasus stunting yang dialami oleh anak-anak di Desa setempat, Sabtu (3/2/2024)

Padahal, lanjutnya, persoalan itu baik pihaknya, Pemkab Pulau Morotai, bahkan ada orang tua asuh bagi anak-anak terdampak itu, sudah berupaya semaksimal mungkin.

Dibuktikan dengan memberikan berbagai kebutuhan makanan bergizi, obat dan lainnya, hanya saja belum adanya perkembangan atau angka Stunting belum turun jauh.

Sehingga ia berjanji akan berupaya semaksimal mungkin untuk menekankan persoalan gizi, pada anak itu.

"Karena di Morotai ini, desa yang punya angka Stunting tinggi itu di Desa Nakamura, makanya saya setiap saat pantau terus perkembangannya bagaimana?.

"Dan hari ini kita turun langsung, untuk memantau kondisi anak-anak yang masih terdampak Stunting."

"Jadi lambatnya penurunan angka Stunting di Desa Nakamura ini, karena dampak pola asuh anak kurang baik, oleh orang tuanya, "katanya.

Adanya itu, ia mengaku tetap menekankan agar wilayah kerjanya Puskesmas Morodadi terus berupaya demi mencegah adanya lagi peningkatan kasus Stunting.

Selain instansi kesehatan itu, ia juga berharap kolaborasi yang baik oleh pemdes setempat dan warga pada umumnya agar dapat terhindar dari kasus Gizi itu.

"Penekanan ke Puskesmas di wilayah kerja sini, kemudian, penekanan terutama di masyarakat juga, harus berkolaborasi, untuk mencegah."

"Oleh itu, saya berharap kita semua, bekerjasama dengan Pemda untuk menurunkan kasus Stunting di Morotai. Karena bagi saya Pemda sekarang sudah bekerja sekuat tenaganya, "harapnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Morodadi, M. Sukri Samaun, mengaku, angka stunting di Desa-desa wilayah kerjanya, Desa Nakamura yang masih tinggi.

TP PKK Morotai jadikan Desa Nakamura sebagai lokus penurunan Stunting
Usai Giat, Ketua Tim TP PKK Pulau Morotai, Nurlela Muhammad Umar Ali foto bersama dengan tim kesehatan dari Puskesmas Morotai, serta Pemerintah Desa Nakamura, Sabtu (3/2/2024)

"Untuk sekarang, tahun 2024 hanya di desa Nakamura jumlah stunting-nya masih tinggi, awalnya 12 sekarang sudah turun sisa 8 anak yang terdampak, sementara di Desa Falila sisa 2 sebelum ada 4 kasus, dan Desa Aha sisa satu, "akuinya.

Langkah cegah itu, lanjutnya, selain memberikan edukasi, pihaknya juga memberikan makanan tambahan pabrikan, dan makanan yang sudah diresepkan langsung dari Dokter.

"Untuk langka dari puskesmas sendiri, dari tahun 2023, memberikan edukasi, kemudian intervensi memberikan makanan tambahan, berupa pabrikan, makanan dalam bentuk yang diberikan langsung oleh puskesmas koordinasi langsung dengan dokter, "ujarnya.

Adanya itu, Kepala Desa Nakamura, Yakit Arsyad, berharap kepada seluruh warganya terkhusus bagi orang tua yang anaknya terdampak stunting, agar memperhatikan kesehatan anaknya.

"Sebagai pimpinan di Desa, saya berharap pada masyarakat terutama orangtuanya, yang mengalami Stunting, lebih memperhatikan."

Baca juga: Dianggarkan Rp 1 Miliar, Dinas PUPR Morotai Bangun Talud Penahanan Ombak di Desa Sopi Induk

"Kami pemerintah Desa juga tetap berupaya semaksimal mungkin, bahkan Pemda juga, ini harus ada kesadaran masyarakat agar hidup sehat itu yang penting,"harapnya.

Ia pun berterima kasih karena Desanya itu, menjadi perhatian khusus oleh Pemkab Morotai dan semua instansi lainnya.

"adanya bantuan pemerintah kami pemerintah desa terutama kami warga Desa Nakamura, ucapan banyak terimakasih, ya mudah mudahan ada perubahan di bulan depan inilah yang pasti kami usahakan itu dan janji itu, "pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved