Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pulau Morotai

Ujang Bagindo Akui Kebanyakan Guru di Morotai Bandel Jika Dimutasi

Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaa, Ujang Bagindo akui kebanyakan Guru di Pulau Morotai, Maluku Utara bandel saat dimutasi

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Fizri Nurdin
PROBLEM: Plt Kepala Dimas Pendidikan dan Kebudayaan Pulau Morotai, Ujang Bagindo saat memberikan keterangan, Senin (19/2/2024) 

TRIBUNTERTERNATE.COM, MOROTAI - Sebagian besar Guru di Pulau Morotai, bandel ketika di mutasi.

Hal itu diungkapkan Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pulau Morotai, Ujang Bagindo, Senin (19/2/2024).

Dikatakan, sebagian besar Guru enggan di mutasi karena lokasi mutasi jauh dari domisili.

Sebab sebagai besar guru, bertempat tinggal di Kecamatan Morotai Selatan.

Baca juga: Dikbud Morotai Tepis Isu Mutasi Kepsek dan Guru yang Kental Nuansa Politik

"Jelas ini bertolak belakang dengan tugas dan kewajiban, yang mana siap ditempatkan di mana saja, "ungkapnya.

Menurutnya, jika hal itu dituruti, maka ada ketimpangan dalam segi jumlah Guru di sekolah.

"Permintaan guru-guru yang pindah ke tempat, dimana dia tugas dekat dengan rumah itu paling banyak."

"Bayangkan saja kalau itu kita kabulkan, di Morotai Selatan itu, entah rasio guru berapa banding berapa."

"Karena, banyak sekali diatas 50 persen, guru-guru kita punya rumah di Daruba, Morotai selatan."

"Dan ini juga termasuk problem, kita berupanya lakukan penyesuaian sesuai kebutuhan, "jelasnya.

Bahkan Ujang juga menyebut, ada guru yang memanfaatkan momen politik untuk pindah tugas.

Sehingga pihaknya mengalami kesulitan, bahkan hal itu dianggap problem yang dihadapinya saat ini.

"Masih saja kami kesulitan, karena ada sebagian guru-guru itu juga memanfaatkan kepentingan politik, "kesalnya.

Bahkan dalam kebijakan mutasi yang dilaksanakan, berdasarkan kuota guru yang tersebar di beberapa kecamatan dianggap kurang.

Hanya saja itu dianggap penzaliman, padahal upaya itu agar guru di sekolah semuanya terisi.

"Orang-orang tertentu yang kemudian kami sulit sekali memenuhi kebutuhan guru yang kurang di utara, Desa Jaya agak sulit sekali."

"Ketika kami melakukan mutasi, kadang ini disebut penzaliman, lalu mau sampai kapan seperti ini?."

Baca juga: PNS Morotai Kembali Minta Kepastian TPP, Muhlis Baay: Menunggu Persetujuan Kemendagri

"Kita memaksakan memenuhi guru yang ada di luar sana, di Desa Posi-posi Morotai jaya, itu kita kesulitan,"

"Jadi saya rasa, tentang mutasi guru ini, kita harapkan dalam konsep merdeka belajar."

"Yang mana, Guru-guru harus mau ditempatkan di mana saja, sebagai komitmen dan sumpah inkrah PNS, "pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved