Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Timur

Namanya Antam G-Best, Melalui CSR, Cegah Resiko Stunting di Halmahera Timur

Program Antam G-Best sinergitas dari Antam Group sebagai upaya pencegahan Stunting melalui Peberian Makanan Tambahan

|
Penulis: Amri Bessy | Editor: Munawir Taoeda
Dok Humas Pemkab Halmahera Timur
PROGRAM: Suasana kegiatan launching Program ANTAM G-BEST atau Gizi Baik Cegah Resiko Stunting di Halmahear Timur, Senin (8/5/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, MABA - Antam Group melalui CSR melaunching Program Antam G-Best, atau Gizi Baik Cegah Resiko Stunting.

Program tersebut merupakan sinergitas Antam Group, sebagai upaya pencegahan resiko dan penanganan kasus Stunting.

Dan underweight yang cukup tinggi di Kecamatan Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara.

Hal itu disampaikan Community Development Assistant Manager, Krisno Budiharto.

Baca juga: BREAKING NEWS: Bak Petinju, Dua Warga Ternate Maluku Utara Lakukan Duel Jalanan

Bahwa program ini merupakan sinergitas dari Antam Group, sebagai upaya pencegahan.

Upaya pencegahan itu diwujudkan melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis olahan pangan lokal.

Baik pendampingan kelas pra-konsepsi kepada wanita usia subur, serta pemberian vitamin kepada ibu hamil.

PMT berbasis olahan pangan lokal merupakan hasil riset dan pengembangan ahli gizi Maluku Utara.

Dalam acara tersebut, diulas kembali tayangan video ketika kegiatan pendampingan dalam pemanfaatan.

Dan pengolahan pangan lokal yang dilaksanakan pada Oktober hingga November 2023.

Faktanya, dari 234 kasus Stunting yang ada di Kecamatan Maba, Halmahera Timur.

Terdapat hampir 50 persen diantaranya berasal dari keluarga mampu secara ekonomi.

Diketahui Antam Group terdiri dari PT Antam Tbk UBPN Maluku Utara, PT Sumber Daya Arindo (SDA) dan PT Nusa Karya Arindo (NKA).

Kegiatan tersebut berlangsung di Resto Kartika Buli Hotel, sekaligus buka puasa bersama.

Dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Timur, Abdullah Yakub; Manager HCGA CSR PT SDA, Ikhwan Pratama.

Camat Maba, Johanis Tahalele serta para Kepala Desa se-Kecamatan Maba.

"Jadi ada 110 kasus Stunting berasal dari keluarga mampu, sedangkan 124 berasal dari keluarga tidak mampu, "kata Krisno.

"Kemudian terdapat 119 kasus underweight dan 157 balita tidak mengalami kenaikan berat badan selama dua bulan berturut-turut."

"Jadi ada 81 anak berasal dari keluarga mampu, sedangkan 76 balita lainnya berasal dari keluarga kurang mampu, "tambah krisno.

Menurutnya, hasil riset data di lapang menunjukkan bahwa, faktor dominan yang menyebabkan persoalan tumbuh kembang anak adalah rendahnya kesadaran, kepedulian, komitmen dan konsisten para orang tua terhadap pola asuh anaknya.

"Rata rata orang tua lebih sibuk dengan usaha atau pekerjaan, sehingga kebutuhan makanan anak-anak tidak diperhatikan."

"Masalah lain adalah pernikahan usia dini, karena kalau tidak dibekali dengan baik, maka terjadilah Stunting, "ungkapnya.

Sehungga kehadiran program yang dimaksud, menjadi tepat sasaran sebagai langkah yang dilakukan, untuk mencegah resiko Stunting melalui PMT berbasis pangan lokal.

Tidak hanya itu, program Antam G-Best melibatkan berbagai pihak dalam pelaksanaannya.

Dan mengganden Tim Ahli Gizi dari Puskesmas Perawatan Buli, sebagai mitra kerjanya.

Selian itu, program ini membentuk kelompok penggerak dari 16 Posyandu yang ada di Kecamatan Maba.

Baca juga: Dinkes Tidore Maluku Utara Siagakan Tenaga Medis di Posko Mudik Lebaran 2024

Terdiri dari anggota PKK, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kader Posyandu, Bidan Desa dan Tim Ahli Gizi sebagai pendamping.

"Kita akan berikan PMT berbasis pangan lokal, dengan frekuensi 3 kali perminggu."

"Yang telah berdasarkan kajian para ahli gizi juga masukan dari tim posyandu, bidan desa yang akan diatur dalam mekanisme, "tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved