Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Selatan

Wakili Maluku Utara, Bupati Halmahera Selatan Jadi Narasumber di Workshop Kementerian Pertanian

Ada tiga program pengembangan perkebunan di Halmahera Selatan, Maluku Utara, salah satunya pembangunan jalan produksi kepada 62 kelompok tani

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
Dok Humas Pemkab Halmahera Selatan
KEGIATAN: Bupati Halmahera Selatan, Maluku Utara, Bassam Kasuba ketika jadi narasumber di National Inception Workshop. Bassam Kasuba mewakili Maluku Utara, Rabu (7/8/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Bupati Halmahera Selatan, Bassam Kasuba, menjadi narasumber pada National Inception Workshop yang digelar Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian pada Kementrian Pertanian (Kementan) RI, Selasa (6/8/2024).

Giat yang berlangsung di Hotel Swiss Bell-In Bogor, Jawa Barat, ini membahas potensi komoditas daerah.

Seperti Padi, Talas, Uwi, Cengkih dan Pala di Provinsi Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan Maluku Utara.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, mewakili Maluku Utara dalam workshop tersebut.

Baca juga: Apa Itu LHKPN? Saksi Meringankan Mantan Gubernur Maluku Utara: Tidak Tahu, Jaksa KPK Geleng Kepala

"Tentu ini menjadi kesempatan kami (Pemkab) untuk hadir dalam diskusi Inception Workshop, "kata Bassam melalalui keterangan tertulis, Rabu (7/8/2024).

"Ini agenda GEF-7, kita banyak memberikan hal-hal positif terhadap perkembangan pertanian di Halmahera Selatan, "sambungnya.

Dijelaskan, bahwa Halmahera Selatan memiliki 30 kecematan dan 249 desa yang memiliki luas wilayah 40 kilo meter persegi.

Kemudian secara kawasan, lebih besar laut. Di mana 'Bumi Saruma' (julukan) memiliki 78 persen laut dan 22 daratan.

"Sehingga ini menjadi salah satu tantangan yang luar biasa dalam menjalankan program-program di daerah, khususnya pertanian, "jelasnya.

Menurutnya, strategi Pemkab Halmahera Selatan dalam pengembangan perkebunan melalui tiga program.

Dari tiga program itu, sudah ada pengadaan bibit Cengkih sebanyak 167.475 yang diberikan kepada 87 kelompok tani sejak 2021.

Lalu pengendalian organisme pengganggu tanaman sebanyak 1.600 botol, dan pembangunan jalan produksi kepada 62 kelompok tani.

Baca juga: Ibrahim Diam saat Ditanya Alasan Ajukan Biaya Kuliah S3 ke AGK, Jaksa KPK: ke Negara Juga Bisa

Halmahera Selatan sendiri dikenal dengan kawasan industri pengolahan nikel yang terletak di Pulau Obi, dan manjadi tantangan Pemerintah Daerah.

Ia pun mengatakan bahwa sebelumnya pertembuhan ekonomi masyarakat dari hasil pertanian, kini beralih ke industri.

"Harapan besar kami dengan mengikuti projek ini, mudah-mudahan Pemerintah Pusat bisa melihat program unggulan pertanian dan perkebunan yang ada di Halmahera Selatan, agar bisa menghadirkan industri pengelohan, "pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved