Sofifi
Festival Kie Raha 2024: Sebuah Pengangkat Dimensi Historis dan Keberagaman Budaya Maluku Utara
Festival Kie Raha 2024 diharapkan dapat memperkuat jalur rempah sebagai konektivitas ekosistem budaya di masa depan Maluku Utara
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Pelestarian warisan budaya lokal merupakan upaya penting dalam menjaga identitas dan jati diri suatu masyarakat atau bangsa.
Budaya lokal mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan sejarah suatu kelompok manusia, sehingga melalui pelestarian, ikatan sosial dan kebanggaan terhadap warisan budaya dapat diperkuat.
Dalam rangka memeringati HUT ke 79 RI, Pemprov Maluku Utara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Festival Kie Raha (FKR) 2024.
Festival yang mengusung tema "Rempah Kie Raha, Jalan Kebudayaan" ini diharapkan dapat memperkuat jalur rempah sebagai konektivitas ekosistem budaya di masa depan.
Baca juga: Soal Hasil Coklit Pilkada 2024, KPU Halmahera Selatan Maluku Utara Sebut Sebagian Data Bawaslu Kabur
Festival Kie Raha, yang berlangsung selama tiga hari mulai dari 14 hingga 16 Agustus, dipusatkan di Bundaran Maluku Utara.
Pada pembukaan acara, Pj Sekprov Maluku Utara, Abubakar Abdullah, secara simbolis melepas peserta karnaval yang memulai perjalanan dari Bundaran Maluku Utara menuju Kawasan Ekonomi Kreatif UMKM Sofifi sebagai titik akhir.
Festival ini diikuti dengan antusias berbagai elemen masyarakat, termasuk Kesultanan Ternate, Kesultanan Bacan, Kesultanan Jailolo dan Kesultanan Tidore, serta komunitas budaya, sanggar seni, sastra, dan para pelajar.
Ratusan peserta menampilkan berbagai kreativitas seni dan budaya di hadapan Pj Sekprov dan anggota Forkompimda, yang duduk di panggung kehormatan.
Festival Kie Raha 2024 meliputi enam kegiatan utama, yakn:
1.Pertunjukan Seni dan Cipta Sastra Daerah dengan tema "Rempahku dalam Balutan Kreativitas Anak Negeri".
2. Pameran Warisan Budaya dengan tema "Merawat Warisan Budaya, Merawat Anak Cucu".
3. Seminar Jalur Rempah dengan tema "Jalur Rempah Nusantara dan Maluku Utara".
4. Workshop Tata Kelola Festival dengan tema "Festival Jalur Rempah dari Masa ke Masa".
5. Workshop Perlindungan Warisan Budaya dengan tema "Jalur Rempah dan Warisan Budaya" serta.
6. City Tour bertema "Cagar Budaya dalam Genggaman Milenial".
DPRD Maluku Utara Tinjau Pagar SMK N 2 Tidore yang Ambruk: Segera Usulkan Perbaikan |
![]() |
---|
Pj Gubernur Maluku Utara Minta Seluruh OPD Siap Hadapi Transisi Pemerintahan |
![]() |
---|
Kondisi Panti Asuhan PSAA Budi Sentosa di Ternate Memprihatinkan, Zen Kasim : Akan Direnovasi |
![]() |
---|
BPKAD Warning 7 OPD di Pemprov Maluku Utara yang Belum Serahkan Laporan Keuangan |
![]() |
---|
Akademisi Maluku Utara Dorong Seleksi Terbuka dalam Pembentukan Kabinet Sherly Laos - Sarbin Sehe |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.