BKKBN Malut
Penting! Menjaga Total Fertility Rate Tetap Seimbang
Untuk menjaga penduduk tumbuh seimbang, Total Fertility Rate atau TFR harus tetap diupayakan tidak melebihi dari angka rata-rata nasional 2,10
Perubahan itu didasarkan atas uji coba yang selama ini digelar di berbagai daerah di Indonesia.
"BGN berkolaborasi dengan semua pihak. Intervensi terkait gizinya di kami karena memang sudah wewenang."
"Untuk pelaksanaan lainnya tetap berkolaborasi dengan pihak lain. Terkait data kependudukan pasti dari BKKBN, "ungkap Dadan.
Dadan mengatakan, masa kritis dalam pertumbuhan dimulai saat anak berusia 9-17 tahun.
"Pada masa itu intervensi gizi sangat diperlukan. Karena itu, kami menetapkan sasaran program MBG mulai dari ibu hamil dan menyusui, anak balita, sampai anak SMA, baik kaya ataupun miskin, "pungkas Dadan.
● Butuh Kolaborasi
Hasil uji coba diketahui anak PAUD-SD kelas II, sekolah hanya sampai pukul 10.00. Maka, makanan dikirim ke anak-anak pada pukul 08.00.
Anak SD kelas III-VI bersekolah hingga pukul 12.00, dan makanan akan mereka terima sekitar pukul 09.00.
Sementara anak sekolah tingkat SMP-SMA, jam sekolah hingga pukul 14.00 atau 16.00, maka makanan diterima mereka sekitar 11.30.
"Karena diterima oleh anak-anak dengan berbagai jam itu, tidak cocok lagi kalau menggunakan nama Makan Siang Gratis, tetapi diubah menjadi Makan Bergizi Gratis, "jelasnya.
Sementara Plt. Kepala BKKBN, Sundoyo, menyampaikan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dibutuhkan kolaborasi dengan setiap pihak, dan tidak bisa eksklusif atau berjalan sendiri. Termasuk dalam program MBG itu.
Menurut Sundoyo, semua pihak diharapkan berkontribusi dalam kolaborasi, karena tujuan program MBG untuk menciptakan generasi sehat sehingga Indonesia Emas di 2045 dimungkinkan dicapai.
“Badan Gizi Nasional berperan dengan intervensi gizi, BKKBN berperan dalam hal informasi dan data ataupun lainnya, seperti lembaga atau kementerian yang lainnya juga,” ungkap Sundoyo.
Terkait penanganan stunting yang menjadi tanggung jawab BKKBN, Sundoyo menyampaikan saat ini sedang dilakukan kajian penurunan stunting selama 2024 untuk dijadikan dasar kebijakan intervensi stunting pada 2025.
"Tunggu saja hasilnya tiga bulan ke depan, akan dirilis. Dan nanti bisa dilihat terkait dengan penurunan angka stunting, "ungkap Sundoyo.
Laut Bunaken di Manado Jadi Saksi Penyerahan Pataka Kirab Bangga Kencana |
![]() |
---|
Tidore Tuan Rumah Harganas 2025 |
![]() |
---|
Kemendukbangga/BKKBN Dorong Percepatan Quick Win Menteri Wihaji dan Bangga Kencana di Taliabu |
![]() |
---|
Tingkatkan Kinerja dan Sinergitas, Kemendukbangga/BKKBN RI Gelar Retreat Flower Bee Honey |
![]() |
---|
Semangat Baru di Dalam Logo Baru Kemendukbangga/BKKBN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.