Sofifi
Anggota DPRD Malut Muhammad Afif Tak Mau Banyak Janji, Fokus Aspirasi Rakyat
Anggota DPRD Malut Muhammad Afif Tak Mau Banyak Janji dan Fokus pada Aspirasi Rakyat khususnya masyarakat tiga dapil
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI – Anggota DPRD Maluku Utara daerah pemilihan III periode 2024-2029, Muhammad Afif, menegaskan dirinya tidak ingin memberikan banyak janji selama menjabat lima tahun ke depan.
Hafif menyatakan akan fokus pada aspirasi masyarakat dan bekerja sebagai perpanjangan tangan rakyat di parlemen.
"Saya tidak mau berjanji bahwa nanti saya akan melakukan ini dan itu. Sebagai wakil rakyat, tugas saya adalah menyambung lidah rakyat dan memperjuangkan amanah mereka," kata Afif, Senin (14/10/2024).
Baca juga: KPK Minta Pemkab Halmahera Selatan Tarik Guru di Sekolah Swasta, Abdul Haris: Ini Perintah Aturan
Afif menekankan, fokus utamanya adalah memperjuangkan kepentingan masyarakat Maluku Utara, khususnya di dapil III yang meliputi Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Timur.
Ia bertekad menjaga kepercayaan masyarakat dengan bekerja keras dan menjaga silaturahmi agar mereka terus memberikan dukungan.
Saat ditanya mengenai kondisi dua kabupaten tersebut yang masih tergolong miskin meskipun memiliki sumber daya pertambangan yang melimpah, Hafif mengakui masalah ini cukup kompleks.
Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah aturan yang mewajibkan pekerja tambang untuk mengubah KTP menjadi penduduk lokal, yang justru didominasi oleh pekerja dari luar Maluku Utara.
"Hal ini menyebabkan masyarakat asli Halmahera Tengah dan Halmahera Timur tetap mengalami kemiskinan, banyak dari mereka lebih memilih usaha kecil seperti berjualan atau menyewakan kos-kosan daripada bekerja di tambang," jelas Afif.
Baca juga: Pemkab Halmahera Tengah Maluku Utara Gelar Bimtek Penetapan Pengesahan Batas Desa
Ia menambahkan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal, dirinya akan fokus pada pemberian bantuan langsung, seperti peralatan warung kopi modern, serta alat tangkap bagi nelayan.
Namun, ia menyadari mengarahkan masyarakat asli untuk bekerja di pertambangan bukanlah hal yang mudah, mengingat banyak dari mereka tidak tertarik.
"Pendapatan dari tambang sering kali mengalir keluar daerah karena banyak pekerja yang berasal dari luar. Ini yang menyebabkan ekonomi lokal sulit berkembang," pungkas Afif.(*)
DPRD Maluku Utara Tinjau Pagar SMK N 2 Tidore yang Ambruk: Segera Usulkan Perbaikan |
![]() |
---|
Pj Gubernur Maluku Utara Minta Seluruh OPD Siap Hadapi Transisi Pemerintahan |
![]() |
---|
Kondisi Panti Asuhan PSAA Budi Sentosa di Ternate Memprihatinkan, Zen Kasim : Akan Direnovasi |
![]() |
---|
BPKAD Warning 7 OPD di Pemprov Maluku Utara yang Belum Serahkan Laporan Keuangan |
![]() |
---|
Akademisi Maluku Utara Dorong Seleksi Terbuka dalam Pembentukan Kabinet Sherly Laos - Sarbin Sehe |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.