Pembayaran Utang Pemprov Malut Bakal Disesuaikan dengan Kemampuan Keuangan

TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI- Pembayaran utang Pemprov Maluku Utara akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Hal tersebut dikatakan Gubernur Maluku Utara Sherly Laos, saat kunjungan ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate.

Disinggung terkait utang RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Sherly Laos enggan memberikan penjelasan.

Baca juga: Gubernur Maluku Utara Temukan Banyak Persoalan di RSUD Chasan Boesoirie, Salah Satunya Atap Bocor

"Kalau utang RSUD Chasan Boesoirie Ternate silahkan tanya langsung ke ibu Direkrut RSUD saja ya," ucap Sherly Laos, Jumat (7/3/2025). 

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Maluku Utara Kuntu Daud menyebut, informasi terakhir yang mereka terima sisa utang Pemprov di luar Dana Bagi Hasil (DBH) ke kabupaten/kota sebesar lebih Rp100 miliar.

Sementara itu, utang DBH ke kabupaten/kota dilaporkan masih tersisa Rp400 miliar lebih.

Namun, berdasarkan data terbaru, angka utang tersebut melonjak menjadi lebih Rp800 miliar.

“Kami mengetahui utang yang sedang dalam proses pembayaran hanya Rp100 miliar lebih, tetapi tiba-tiba muncul informasi baru utang mencapai Rp800 miliar. Kira-kira utang apa lagi yang ditambahkan ?,” tegas Kuntu.

Kuntu menyatakan keresahan DPRD atas data utang yang tidak konsisten.

Baca juga: Jenguk AGK di RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Sherly Laos Doakan Cepat Pulih

Ia menyoroti Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) yang sebelumnya mengklaim telah mulai membayar utang pihak ketiga di awal tahun 2025.

Dengan begitu, sisa utang semestinya hanya tinggal Rp100 miliar.

“Harus ada penjelasan terbuka dan rinci dari Pemprov soal utang. Jangan hari ini bilang satu hal, besok malah muncul informasi lain yang berbeda,” ungkap Kuntu. (*)