Pemkot Ternate
Berikut Langkah Pencegahan Meninggal Tak Wajar Menurut Psikolog Klinis RSUD Ternate Edlin Juliani
Psikolog Klinis RSUD Kota Ternate Edlin Juliani menanggapi perisitwa meninggal tak wajar yang masif terjadi di Maluku Utara
Penulis: M Julfikram Suhadi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE-- Psikolog Klinis RSUD Kota Ternate Edlin Juliani menanggapi perisitwa meninggal tak wajar yang masif terjadi di Maluku Utara.
Diketahui, kasus meninggal tidak wajar yang terjadi sejak tahun 2019-2021 sebanyak 90 kasus.
Di mana, Kabupaten Halmahera Utara menduduki peringkat pertama dengan angka kasus sebanyak 62 kasus, disusul Kota Ternate sebanyak 9 kasus, Halamahera Selatan 6 kasus.
Baca juga: Penetapan NIP PPPK Lingkup Pemkot Ternate Rampung, Samin Marsaoly: Menunggu Partek
Kepada Tribunternate.com Edlin menyampaikan, tren kasus meninggal tak wajar setiap tahun mengalami peningkatan.
Bagi Edilin, sangat sulit dijelaskan, mengapa seorang bisa melakukan tindakan tersebut.
"Kenapa saya bilang sulit dijelaskan, karena ada orang dengan permasalahan yang sama beratnya bahkan lebih buruk namun tidak melakukan tindakan sehingga meninggal dengan tidak wajar."
"Sebagian orang berpendapat, hal itu terjadi karena kurangnya iman (kurang mendekatkan diri pada yang Maha Kuasa), namun ada juga tindakan tersebut terjadi setelah usai salat," ucapnya.
Sehingga, dia menyampaikan, pada dasarnya tindakan itu adalah suatu proses. Ia mencontohkan orang yang mengalami depresi.
Yang mana, orang tersebut tidak tiba-tiba mengalami depresi tanpa diketemukannya gejala-gejala klinis dan perilaku gangguannya muncul.
Maka, sama halnya orang dengan meninggal tidak wajar, tidak ada tindakan tiba-tiba mendorong seseorang melakukan hal tersebut.
"Mengapa begitu ? bisa jadi permasalahan yang dialami orang tersebut begitu kompleks dan tumpang tindih, ditambah ketidakmampuan meregulasi stress sehingga resilience stressnya menurun yang berakibat ketahanan mental serta logika drop" jelas Edlin.
Menurut Kepala Seksi Penunjang Medik RSUD Kota Ternate itu, meninggal tidak wajar merupakan masalah yang kompleks karena tidak diakibatkan oleh alasan tunggal.
"Artinya, tindakan meninggal tidak wajar terjadi dari interaksi yang kompleks dari factor biologic, genetic, psikologi, social, budaya dan lingkungan," tuturnya.
Baca juga: Betapa Tangguh Andrey Santos yang Bakal Balik ke Chelsea: Terbuat dari Baja Ditempa Patrick Vieira
"Contoh interaksi tersebut, yaitu, si A memiliki ketahanan mental yang lemah (ketahanan mental seseorang itu kuat lemahnya dibentuk cara asuh orang tua serta proses belajar lingkungan), memiliki riwayat keluarga gangguan keperibadian, sejak kecil sering dibully disekolah, mendapat perlakuan tidak adil di rumah, dan sifat introvert."
"Kemudian, lingkungan kerja menuntut si A untuk asertif, komunikatif dan permasalahan ini menghantui sepanjang tahun hidupnya sampai akhirnya dia memutuskan "menyerah". Ketika dia memutuskan untuk ingin meninggal dengan tidak wajar, orang akan mengira bahwa tindakan dia karena usai mendapat SP 1 dari atasan (contoh), padahal beban psikologisnya sudah tertimbun sejak lama," cakapnya.
Terkonfirmasi, Mendagri Tito Karnavian Hadiri Event Civil Sanitation Summit di Ternate |
![]() |
---|
Besok Pemkot Ternate Sampaikan Skema Penyelesaian Sengketa Lahan 3 Kelurahan |
![]() |
---|
Wakil Wali Kota Ternate Nasri Abubabar Tanggapi Isu Reshuffle: 'Semua Harus Diganti Termasuk Sekwan' |
![]() |
---|
Sikap Pemkot Ternate Soal Galian C di Kelurahan Kalumata: Rizal: Jika Ilegal, Harus Ditutup |
![]() |
---|
Ada Penambahan Anggaran di APBD-P Ternate 2025 untuk Sejumlah Item Kegiatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.