Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Serap Aspirasi Nelayan Halmahera Selatan

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, melaksanakan kunjungan kerja ke Pelabuhan Perikanan Panamboang, Kecamatan Bacan Selatan, Halmahera Selatan

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
Dok:Biro Adpim Setda Pemprov Malut
KUNJUNGAN - Gubernur Malut Sherly Laos saat melakukan kunjungan kerja ke Bacan Halmahera Selatan, Minggu (30/6/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI – Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, melaksanakan kunjungan kerja ke Pelabuhan Perikanan Panamboang, Kecamatan Bacan Selatan, Halmahera Selatan, Minggu (30/6/2025).

Kunjungan ini menjadi forum dialog terbuka antara pemerintah dan para pelaku sektor perikanan, seperti nelayan, pedagang, hingga pemasar hasil laut.

Didampingi Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Sherly Laos mendengarkan langsung berbagai keluhan dan aspirasi dari masyarakat pesisir.

Baca juga: Desember 2025, Kantor Polda Maluku Utara Pindah ke Sofifi

Di antaranya soal keterbatasan alat tangkap, kesulitan memperoleh BBM subsidi, hingga anjloknya harga jual ikan di lapangan.

“Saya datang ke sini bukan sekadar meninjau tapi untuk mendengar langsung dan bekerja mencari solusi,” tegas Sherly kepada para nelayan.

Dalam kesempatan itu, Sherly Laos mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp9 miliar pada tahun 2025 khusus untuk penguatan sektor perikanan di Halmahera Selatan.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai program strategis, antara lain pembangunan cold storage berkapasitas 20 ton di Desa Bajo, Kayoa, penambahan tabung es kapasitas 5 ton senilai total Rp5,8 miliar.

Kemudian rehabilitasi pabrik es dan cold storage di sentra perikanan Bacan, pengadaan kapal tangkap kecil (1,2–3 GT) untuk nelayan, bantuan perahu, cool box, dan alat timbang ikan, serta fasilitasi pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).

Dalam dialog tersebut, Sherly Laos juga menyoroti persoalan kapal 30 GT yang tidak mendapat jatah BBM subsidi sesuai regulasi nasional.

Untuk itu, ia menyarankan solusi kolaboratif melalui Koperasi Merah Putih, yang memiliki jalur resmi distribusi BBM bagi kelompok nelayan.

“Kita akan pelajari petunjuk teknisnya. Koperasi ini bisa menjadi jalur resmi yang menjembatani kebutuhan nelayan terhadap BBM subsidi,” jelas Sherly.

Sherly menegaskan bahwa sektor perikanan akan menjadi lokomotif ekonomi pesisir di Maluku Utara, khususnya Halmahera Selatan.

Baca juga: Gaet Joao Pedro dan Jamie Gittens, Chelsea Masih Lirik Mohammed Kudus: Saingan Spurs dan Newcastle

Potensi besar yang dimiliki daerah ini, menurutnya, akan dipetakan secara menyeluruh dan dikembangkan secara bertahap.

“Potensi Halmahera Selatan luar biasa. Sudah kita petakan dan akan kita bangun terus, tahun demi tahun,” ucapnya penuh optimisme.

Kunjungan ini menunjukkan pendekatan kepemimpinan yang terbuka, solutif, dan langsung menyentuh akar persoalan rakyat, khususnya masyarakat pesisir yang selama ini menjadi tulang punggung sektor perikanan di Maluku Utara. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved