Imigrasi Malut
Imigrasi Ternate Deportasi 23 WNA Asal Vietnam yang Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang
"Semua kelengkapan administrasi sudah siap dan akan di deportasi besok (selasa), "kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ternate Pitono
Penulis: Randi Basri | Editor: Munawir Taoeda
"Dan saat tiba di Ternate langsung menginap ke hotel Tiara Inn, "beber Mohammad Ridwan.
Sementara 14 WNA tiba di Bandara Soekarno Hatta pada 11 Juli 2025 dan langsung menuju Ambon.
"Di sana (Ambon) mereka menginap selama 9 hari sebelum ke Ternate, "lanjutnya.
"14 WNA ke Ternate tidak menggunakan pesawat, namun menggunakan kapal."
"Setelah di Ternate mereka langsung menyewa rumah kontrakan di Kelurahan Akehuda, "ungkapnya.
Keberadaan mereka di Kota Ternate juga dinilai tidak sesuai dengan maksud kedatangan sebagaimana tertera dalam izin BVK, yang hanya diperbolehkan untuk kunjungan wisata.
Atas pelanggaran tersebut, 32 WNA asal Vietnam terancam sanksi administratif berupa deportasi dan penangkalan sesuai Pasal 75 ayat (1) Undang-undang nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian.
Penindakan ini diharapkan menjadi efek jera terhadap WNA yang menyalahgunakan izin tinggal.
"Kami akan segera melakukan proses pendeportasian, hal ini sebagai bentuk komitmen kami dalam menegakkan hukum keimigrasian dan menjaga kedaulatan negara, "tegas Mohammad Ridwan.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ternate Pitono menambahkan pengungkapan ini merupakan yang terbesar bagi instansi yang ia pimpin saat ini.
Dia juga mengaku, dari hasil pemeriksaan, tim tidak menemukan benda-benda terlarang.
Akan tetapi hanya ditemukan paspor dan handphone masing-masing para WNA.
"Barang bukti ada 9 handphone merk iPhone, 3 samsung dan 23 paspor, sisanya pakaian dan perlengkapan mereka, "jelasnya.
23 WNA asa Vietnam dijadwal di deportasi menggunakan maskapai penerbangan Garuda.
Baca juga: Emak-emak Korban Dugaan Penipuan Investasi di Taliabu Berunjuk Rasa
"Semuanya kita berangkatkan besok (Selasa), untuk biaya tiket mereka yang tanggung."
"Namun administrasi kita yang siapkan semuanya, mulai berangkat dari Ternate-Jakarta-Vietnam."
"Dan nama 23 WNA ini langsung di kami blacklist untuk masuk di Indonesia, "tegas Pitono. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.