Lipsus Program MBG di Ternate
Fakta-fakta Penemuan Ulat di Menu MBG MTs Negeri 1 Ternate: Ada Arahan Jaga Rahasia?
Penemuan ulat pada menu makanan program pusat ini direkam salah satu siswa MTs Negeri 1 Kota Ternate dan viral di media sosial
Ia berharap dengan adanya kejadian ini, proses distribusi MBG sebaiknya ditahan dulu agar kasus serupa tidak kembali terjadi.
"Sangat disayangkan, ini programnya bagus dengan makanan gratis bergizi katanya."
"Tapi kemudian yang disediakan itu makanan yang ada gai (ulat), sangat disayangkan sekali, "sesalnya.
Siswa Jadi Ragu untuk Menyantap MBG
Penemuan ulat di santapan MBG ini tentu bukan hal biasa.
Menurut Sahdi, setelah adanya kasus ini, para siswa akan ragu dan bahkan tidak ingin lagi menyatap MBG yang disediakan.
Ditambah informasi terkait permasalahan ini sudah beredar luas (viral).
Karenanya Sahdi berharap agar kedepan, pihak penyedia bisa menyiapkan menu yang sesuai harapan pemerintah.
Sehingga program pemerintah ini dapat meningkat gizi peserta didik di sekolahnya maupun sekolah-sekolah lain.
"Jangan sampai keteledoran pihak penyedia kemudian terjadi hal-hal yang tidak inginkan, bisa jadi keracunan dan lain sebagainya, "harapnya.
Ada Arahan Menjaga Rahasia
Sahdi Muhamad Laher menjelaskan, program MBG ini mulai masuk ke MTs Negeri 1 Kota Ternate pada Maret 2025 lalu.
Sebelumnya, pihak Satuan Pemenuhan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ternate Utara membuat surat perjanjian kerja sama dengan pihaknya.
Beberapa poin dalam perjanjian tersebut, lanjut Sahdi, sempat membuatnya keberatan.
Seperti adanya tanggung jawab sekolah untuk membayar kerugian bila ompreng MBG hilang, senilai Rp 80 ribu per buah.
Bahkan pada poin lainnya, apabila terjadi kejadian luar biasa seperti keracunan akibat MBG, ketidak-lengkapan menu makanan dan kondisi lainnya yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan program ini, pihak sekolah berkewajiban untuk menjaga kerahasiaannya.
Tidak Dapat Berbuat Banyak karena MBG Program Pusat
Meski keberatan, ia mengaku tidak dapat berbuat banyak karena MBG sudah menjadi program pemerintah pusat yang harus didukung.
"Arahnya kalau torang berkeberatan maka program ini tidak jalan di madrasah ini."
"Jadi ini seakan-akan sudah disiapkan torang cuma tanda tangan, "tutur Sahdi Muhamad Laher. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.