Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Lipsus Program MBG di Ternate

Soroti Kasus Ulat dalam Menu MBG, Muammil Sunan: Pemerintah Harus Perketat Pengawasan

Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mendapat sorotan tajam dari akademisi Universitas Khairun Ternate

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
Dok : Muammil Sunan
STATEMEN - Dr Muammil Sunan, Akademisi dan Pengajar Unkhair Ternate, menyoroti kasus menu MBG di Ternate, Kamis (31/7/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mendapat sorotan tajam dari akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Dr. Muammil Sunan.

Sorotan itu menyusul temuan ulat dalam menu MBG di sejumlah sekolah di Kota Ternate. Kasus ini terjadi di berbagai jenjang pendidikan, mulai SD, SMP/MTs hingga SMA/SMK.

Program yang sejatinya bertujuan mendukung pemenuhan gizi dan tumbuh kembang anak sekolah, justru tercoreng kelalaian dalam pengawasan kualitas makanan.

Baca juga: Pemprov Maluku Utara Pantau Ketat Kedisiplinan ASN, Beri Sanksi Jika Melanggar

“Ditemukannya ulat dalam menu MBG menandakan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap penyedia jasa katering. Ini bukan hanya soal kualitas makanan, tapi soal tanggung jawab terhadap masa depan generasi kita,” tegas Dr. Muammil.

Menurutnya, setiap menu yang disajikan kepada siswa seharusnya melalui proses pengawasan ketat mulai dari dapur hingga distribusi ke sekolah. Ketidakhadiran pengawasan semacam ini berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap program nasional yang sangat strategis.

“MBG adalah kebijakan nasional yang penting. Jika tidak diawasi secara serius, cita-cita meningkatkan status gizi anak bangsa bisa gagal. Makanan itu harus benar-benar aman dan sesuai standar gizi serta kebersihan,” ujarnya.

Dr. Muammil menambahkan, standar kebersihan dan kelayakan konsumsi harus menjadi prioritas. Dapur penyedia MBG harus memenuhi protokol sanitasi yang ketat, termasuk pengecekan rutin terhadap bahan baku dan proses masak.

“Kejadian ini harus jadi peringatan keras. Pemerintah daerah harus bertindak cepat, mengevaluasi semua vendor penyedia MBG, dan jika perlu memberikan sanksi bagi yang lalai,” imbuhnya.

Baca juga: Pemprov Maluku Utara Selesaikan Utang Secara Bertahap, Target Lunas 2027

Ia juga mendorong agar program MBG tidak hanya menjadi rutinitas administratif, tetapi betul-betul menyentuh esensi pelayanan publik.

“Ini menyangkut kesehatan anak-anak kita. Jangan sampai program yang baik secara ide, gagal dalam implementasi karena lemahnya kontrol,” tandas Dr. Muammil.

Temuan ulat dalam makanan ini diharapkan menjadi momentum reflektif bagi pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memperkuat sistem pengawasan, menjamin kualitas, dan menempatkan keselamatan siswa sebagai prioritas utama dalam pelaksanaan MBG. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved