Lipsus Program MBG di Ternate
Soroti Kasus Ulat dalam Menu MBG, Muammil Sunan: Pemerintah Harus Perketat Pengawasan
Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mendapat sorotan tajam dari akademisi Universitas Khairun Ternate
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mendapat sorotan tajam dari akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Dr. Muammil Sunan.
Sorotan itu menyusul temuan ulat dalam menu MBG di sejumlah sekolah di Kota Ternate. Kasus ini terjadi di berbagai jenjang pendidikan, mulai SD, SMP/MTs hingga SMA/SMK.
Program yang sejatinya bertujuan mendukung pemenuhan gizi dan tumbuh kembang anak sekolah, justru tercoreng kelalaian dalam pengawasan kualitas makanan.
Baca juga: Pemprov Maluku Utara Pantau Ketat Kedisiplinan ASN, Beri Sanksi Jika Melanggar
“Ditemukannya ulat dalam menu MBG menandakan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap penyedia jasa katering. Ini bukan hanya soal kualitas makanan, tapi soal tanggung jawab terhadap masa depan generasi kita,” tegas Dr. Muammil.
Menurutnya, setiap menu yang disajikan kepada siswa seharusnya melalui proses pengawasan ketat mulai dari dapur hingga distribusi ke sekolah. Ketidakhadiran pengawasan semacam ini berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap program nasional yang sangat strategis.
“MBG adalah kebijakan nasional yang penting. Jika tidak diawasi secara serius, cita-cita meningkatkan status gizi anak bangsa bisa gagal. Makanan itu harus benar-benar aman dan sesuai standar gizi serta kebersihan,” ujarnya.
Dr. Muammil menambahkan, standar kebersihan dan kelayakan konsumsi harus menjadi prioritas. Dapur penyedia MBG harus memenuhi protokol sanitasi yang ketat, termasuk pengecekan rutin terhadap bahan baku dan proses masak.
“Kejadian ini harus jadi peringatan keras. Pemerintah daerah harus bertindak cepat, mengevaluasi semua vendor penyedia MBG, dan jika perlu memberikan sanksi bagi yang lalai,” imbuhnya.
Baca juga: Pemprov Maluku Utara Selesaikan Utang Secara Bertahap, Target Lunas 2027
Ia juga mendorong agar program MBG tidak hanya menjadi rutinitas administratif, tetapi betul-betul menyentuh esensi pelayanan publik.
“Ini menyangkut kesehatan anak-anak kita. Jangan sampai program yang baik secara ide, gagal dalam implementasi karena lemahnya kontrol,” tandas Dr. Muammil.
Temuan ulat dalam makanan ini diharapkan menjadi momentum reflektif bagi pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memperkuat sistem pengawasan, menjamin kualitas, dan menempatkan keselamatan siswa sebagai prioritas utama dalam pelaksanaan MBG. (*)
Komentar Anggota Komisi IX DPR RI Obon Tabroni Terkait Problem Menu MBG di Ternate |
![]() |
---|
3 Prinsip Utama MBG Menurut Kadri La Etje Buntut Temuan Ulat di Menu Siswa MTs Negeri 1 Ternate |
![]() |
---|
Penyaluran Kembali MBG ke MTs Negeri 1 Ternate Tanpa Audit Adalah Langkah Prematur |
![]() |
---|
Orang Tua Murid MTsN 1 Ternate Mulai Larang Anak Santap MBG Buntut Temuan Ulat |
![]() |
---|
MBG di MTsN 1 Ternate Terkontaminasi Ulat, Akademisi Desak Audit Dapur dan Hentikan Penyaluran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.